Tiongkok Legalkan Penggunaan Cula Badak dan Tulang Harimau untuk Medis
“Keputusan Tiongkok dalam melegalkan Cula Badak dan Tulang Harimau ini sangat kurang ajar karena mengabaikan upaya penyelamatan satwa langka di dunia.
Alasan Tiongkok memberlakukan kebijakan ini masih belum jelas. Pemerintah Tiongkok belum merespons media. Namun, menurut para ahli konservasi, tingginya jumlah peternakan harimau di Tiongkok mungkin menjadi penyebabnya.
“Sudah lama kami khawatir dengan peternakan harimau yang semakin banyak di negara tersebut. Memelihara harimau membutuhkan biaya makan dan perawatan yang tidak sedikit. Dan beberapa pihak mungkin menekan pemerintah Tiongkok untuk melegalkan perdagangan bagian tubuh harimau. Ini adalah hal yang paling kami takutkan selama satu dekade,” ungkap Henry.
Baca: Jadi Terlangka di Dunia, Satu Lagi Harimau Sumatera Mati Terbunuh Akibat Alat Penjerat Babi Hutan
Enviromental Investigation Agency melaporkan, pada 2013, ribuan harimau disimpan di peternakan di seluruh negara tersebut. Selain itu, Tiongkok juga dilaporkan telah mulai mengimpor badak untuk dipelihara di peternakan.
Cula badak diketahui terbuat dari keratin – sejenis protein yang juga ditemukan pada kuku dan rambut manusia.
Banyak yang percaya bahwa cula badak yang dijadikan bubuk dapat membantu menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari asam urat hingga kanker.
Namun, ini belum terbukti pada manusia. Penelitian sejauh ini menyatakan bahwa cula badak hanya dapat menyembuhkan demam pada tikus.
Sementara itu, tulang harimau yang dihancurkan dan dibuat pasta dapat digunakan untuk mengobati rematik dan sakit punggung. Namun, lagi-lagi, itu belum terbukti kebenarannya.(National Geographic)