Orang Dewasa Tak Dianjurkan Pakai Sabun Bayi, Ini Penjelasan Dokter!

Tak sedikit orang yang memilih menggunakan sabun bayi, alih-alih sabun yang diperuntukan bagi orang dewasa.

Editor: Amirullah
bp-guide.id

SERAMBINEWS.COM - Tak sedikit orang yang memilih menggunakan sabun bayi, alih-alih sabun yang diperuntukan bagi orang dewasa.

Alasannya beragam. Salah satunya adalah karena mereka mengalami masalah kulit tertentu, sehingga memilih menggunakan sabun bayi yang dianggap lebih mild atau lembut.

Padahal, hal tersebut sebaiknya dihindari.

Demikian diungkapkan Dokter Srie Prihianti, Sp.KK, PhD. Menurut Srie, sabun bayi dibuat khusus untuk digunakan oleh bayi.

Sebab bayi memiliki kondisi kulit yang berbeda, misalnya kulit yang lebih tipis, dan ikatan sel yang longgar.

Baca: Protes Penumpang Sriwijaya Air karena Bau Durian, Pihak Maskapai Angkat Bicara

Baca: Banyak Pelamar CPNS tak Lulus Ujian Kompetensi Dasar, Ini yang Akan Dilakukan DPRA

Baca: Imigrasi Denpasar Beberkan Kronologi Pemeriksaan Maria Ozawa, Diajak Foto Petugas Setelah Diperiksa

"Masyarakat kan tahunya produk bayi itu mild, sehingga kalau punya kelainan kulit apa pun dia tidak ingin memperburuknya jadi mandi dengan sabun bayi."

Srie menyampaikan ini saat peluncuran produk perawatan kulit bayi sensitif, Cussons Baby SensiCare di JW Mariott Hotel, Kuningan, Jakarta, Senin (5/11/2018) siang.

Srie menambahkan, kulit orang dewasa memiliki struktur yang sangat berbeda dengan bayi.

Misalnya, kelenjar minyak yang sudah berfungsi dengan baik, dan banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh orang dewasa.

Dengan sejumlah perbedaan yang ada, tujuan pembersihan kulit dengan mandi menjadi tidak tercapai.

Sebab, sabun bayi dianggap tidak memiliki daya bersih yang cukup untuk orang dewasa.

Bahkan, kata Srie, produk bayi dan anak pun berbeda.

Itulah mengapa dua kategori itu produk dibedakan.

"Kenapa ada produk baru, karena anaknya sudah berubah, sudah aktif. Pergi ke sekolah, kena kotoran, polusi, dan lainnya."

"Jadi produk bayi sudah tidak memadai," tutur Ketua Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia itu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved