Nikmati Kopi Aceh, Sandiaga Uno Berharap Kopi Solong Ulee Kareng Tembus Makkah dan Amerika
Sandiaga menikmati kopi di warung Solong Coffe usai shalat subuh di masjid Baitusshalihin saat hari kedua kampanye di Kota Banda Aceh
Penulis: Faisal Zamzami | Editor: Faisal Zamzami
Di sana, ratusan pendukung Sandi sudah menunggu sejak lama. Kedatangan Sandi begitu ditunggu-tunggu oleh para relawan, simpatisan, dan pendukungnya.
Di kuburan massal, Sandi bersama para ulama dan teungku-teungku melakukan ziarah, menabur bunga dan membaca doa bersama.
Amatan Serambinews.com, Sandi terlihat fasih dan khusyuk saat berdoa bersama yang dipimpin oleh Tu Bulqaini.
“Di sini lebih dari 27 ribu jenazah korban tsunami dimakamkan. Yang perlu kita maknai dari bencana adalah kita harus bersabar dan nikmat tentunya kita bersyukur,” kata Sandi seusai berziarah.
Di kompleks kuburan massal, ratusan pendukung ‘menyerbu’ Sandi, mereka berebutan untuk foto bersama. Para pendukung lintas usia baik laki-laki maupun perempuan berdesak-desakan untuk foto bersama Sandi. “Bang Sandi foto dong, kasih kesempatan buat emak-emak,” teriak salah seorang wanita dalam kerumunan sambil memegang telepon pintarnya bersiap untuk foto wefie dengan Sandiaga.
Dari kuburan massal, Sandi kemudian melanjutkan perjalan ke Kompleks Makam Iskandar Muda di Baperis, Banda Aceh.
Di sana, Sandi di-peusijuek secara adat dan kerajaan Aceh. Pendukung Sandi juga menunggunya dan mengajak Sandi foto bareng.
Di kompleks makam itu, Sandi juga berziarah dan memanjatkan doa bersama kepada raja-raja Aceh.
Blusukan ke pasar

Mantan wagub DKI itu juga berkesempatan blusukan ke pasar ikan dan pasar sayur di Peunayong, Banda Aceh.
Dalam blusukannya, Sandi menjumpai para pedagang dan mendengarkan keluh kesah mereka.
Sandi yang mengenakan kopiah khas Aceh berbincang-bincang dengan para pedagang. Sandi menanyakan beberapa hal termasuk soal harga dan daya jual selama ini.
“Kita melihat ekonomi di sini ada keluhan dan sepi. Para pedagang menginginkan modal, saya sudah bicara tadi,” kata Sandiaga saat diwawancarai awak media.
Dia mengatakan, hal itu harus diperhatikan dan koperasi pedagang harus direvitalisasi. “Koperasi direvitalisasi. Saya bicara sama Bu Annisa (pedagang), di sini pedagang ikan perlu modal 10 juta rupiah,” katanya.
“Saya dengan Bang Don Muzakir (timses) memastikan ada bantuan permodalan itu, karena salah satu cara meningkatkan ekonomi para pedagang yaitu mendapat akses permodalan yang selayaknya,” kata Sandi.