Pernah Ditawar Rp 2,2 Miliar tapi Ditolak, Burung Ini Mati Setelah Dimandikan, Pemilik Lakukan Ini

Selain selalu meraih juara I lomba burung hingga ratusan kali di tingkat regional maupun nasional

Editor: Muhammad Hadi
(Dok. Sigit)
Kusumo, legenda lovebird milik warga Klaten, Sigit, mati pada 19 November 2018. Kusumo pernah ditawar senilai Rp 2,2 miliar. Tawaran ini ditolak Sigit. 

SERAMBINEWS.COM - Kusumo, lovebird legendaris milik Sigit, warga Desa Jambakan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang mati tak lama setelah dimandikan itu diawetkan.

Proses pengawetan Kusumo sebagai wujud penghormatan terakhir Sigit untuk mengenang kematian burung miliknya yang pernah ditawar oleh seseorang dengan harga Rp 2,2 miliar.

Sigit mengatakan, proses pengawetan Kusumo dilakukan oleh tim ahli dari Kebun Binatang Gembira Loka di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

(Baca: UAS Kagumi Subulussalam, Punya Beragam Suku dan Agama, Tapi Senantiasa Hidup Damai dan Rukun)

(Baca: VIDEO Ular Piton 8 Meter Lilit Warga saat Hendak Ditangkap, Awalnya Dikira Batang Pohon Besar)

"Proses pengawetan dilakukan tim dari Kebun Binatang Gembira Loka. Saat ini masih proses pengawetan di sana. Setelah (proses pengawetan) selesai, Kusumo akan saya bawa pulang," ungkap Sigit dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (27/11/2018).

Sigit mengatakan, saat masih hidup burung miliknya itu memiliki banyak keistimewaan.

Selain selalu meraih juara I lomba burung hingga ratusan kali di tingkat regional maupun nasional.

Kusumo memiliki durasi 'ngekek' yang cukup lama dan panjang.

(Baca: Rela Berpayung Kardus, Ribuan Warga Subulussalam Antusias Saksikan Ceramah Ustadz Abdul Somad)

(Baca: Terciduk di Lapak Judi, Polres Galus Amankan 8 Warga Putri Betung, Salah Satunya Sekretaris Desa)

Kusumo, legenda lovebird milik warga Klaten, Sigit, mati pada 19 November 2018. Kusumo pernah ditawar senilai Rp 2,2 miliar. Tawaran ini ditolak Sigit.
Kusumo, legenda lovebird milik warga Klaten, Sigit, mati pada 19 November 2018. Kusumo pernah ditawar senilai Rp 2,2 miliar. Tawaran ini ditolak Sigit. ((Dok. Sigit))

Sekali ngekek durasinya rata-rata bisa mencapai 1,5 menit.

Saking banyaknya, Sigit mengaku sampai tidak bisa menghitung berapa kali Kusumo itu ngekek.

"Kusumo sudah lebih dari 400 kali juara di berbagai event regional maupun nasional," jelas dia.

Sigit mengungkapkan, ia memelihara Kusumo sejak burung itu masih kecil.

(Baca: Gerbang Misteri Kutukan Firaun: Salah Satunya Diduga Karamnya Kapal Titanic)

(Baca: Badai Pasir Setinggi 100 Meter Hantam Kota Zhangye, Gansu, Barat Laut Tiongkok)

Ia membeli anakan lovebird itu dari Pasar Wedi seharga Rp 850.000.

"Seingat saya beli Kusumo waktu itu harganya Rp 850.000 di Pasar Wedi," ucap Sigit.

Mati setelah dimandikan

Kusumo ia pelihara dengan penuh cinta dan perhatian.

Bahkan, untuk menghasilkan suara yang bagus, Kusumo selalu ia beri makan berupa daun bayam dan daun gingseng.

(Baca: Mengamuk di Rumah Mantan Jelang Pesta Pernikahan, Seorang Pria Bantai Keluarganya Dengan Parang)

(Baca: Danau Purba di Mars Mirip dengan Danau Towuti di Sulawesi Selatan? Ini Penjelasan Ahli)

Kusumo juga rutin ia mandikan.

Namun, legenda lovebird Kusumo kini sudah berakhir setelah mati pada 19 November 2018.

Kusumo mati tak lama setelah dimandikan pemiliknya.

Meski kehilangan, Sigit mengaku tak menyesal lovebird miliknya yang pernah ditawar Rp 2,2 miliar itu mati.

"Sama sekali tidak ada rasa menyesal. Karena bagi saya Kusumo lebih dari sekadar lovebird," kata calon anggota DPR-RI Dapil V Jateng dari PKB.

(Baca: Video Panas Mahasiswa Dengan Siswi SMA Tersebar, Sempat Diputar Saat Jam Pelajaran Kosong)

(Baca: 28 Rumah Rusak Diterjang Banjir Bandang di Aceh Tenggara, Tiga Rumah Hanyut)

Dikira tidur, ternyata mati

Sigit menceritakan, selama ini Kusumo tidak pernah sakit atau terserang penyakit. Kematian Kusumo sangat mengagetkannya.

"Malam itu saya pulang dari Jogja. Kusumo saya bawa ke samping saya, habis saya mandikan. Duduk santai di pendapa. Dia pengin keluar sangkar, tahu-tahu kayak pengin mendekat," kata dia.

Menurut Sigit, perilaku Kusumo merupakan pertanda atau pesan terhadap dirinya sebelum mati.

"Kusumo aku pegang, lemas, kukira tidur. Ternyata bablas (mati)," kata dia.(*)

(Baca: Pemkab Pidie Jaya Nikahkan Kembali 580 Pasangan Suami Istri, Ini Penyebabnya)

(Baca: Lewati 7 Menit Teror, NASA Akhirnya Berhasil Daratkan Wahana InSight di Mars)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Sigit Awetkan Kusumo, Legenda "Lovebird" yang Sempat Ditawar Rp 2,2 Miliar tapi Mati

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved