Kilas Balik Aksi Damai 212 Tahun 2016 di Monas, Menuai Pujian Saat Jutaan Umat Islam Sesaki Jakarta

Selain aksi berlangsung damai dan tertib, areal Monas dan sekitarnya bersih kembali setelah aksi berakhir

Editor: Muhammad Hadi
ANTARA /Sigid Kurniawan
Foto massa umat Islam melakukan zikir dan doa bersama saat Aksi Bela Islam III di kawasan Bundaran Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (2/12/2016). 

Bahkan prilaku mulia pedagang roti itu mendapat balasan tak terduga.

Kisah penjual roti itu dibagikan oleh ustaz kondang KH Abdullah Gymnastiar, atau Aa Gym di akun Instagramnya, @aagym.

Aa Gym memposting sebuah screen shoot berisi foto dan tulisan yang menjelaskan sosok penjual roti tersebut.

Baca: Reuni Akbar 212, 80 Persen Pesertanya Disinyalir Pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno

Pak Maksum penjual roti saat aksi bela Islam jilid III pada 2 Desember 2016
Pak Maksum penjual roti saat aksi bela Islam jilid III pada 2 Desember 2016 (Instagram/@aagym)

Tampak dalam foto itu, seorang pria mengenakan kaus biru dan topi biru sedang berdiri di samping gerobak rotinya.

Di kaca gerobak jualannya tertulis sebuah kertas bertuliskan 'Gratis untuk Mujahid'.

Mujahid adalah orang yang berjuang demi membela agama (Islam).

Tidak diketahui pria itu berjualan di mana dan kapan.

Namun berdasarkan tulisan di foto itu, penjual roti itu bernama 'Pak Maksum'.

Ada suatu pelajaran yang bisa diambil hikmahnya dari cerita Pak Maksum.

Ini bunyi tulisan tersebut:

"Berjihad di jalan Allah Subhanahu wa ta'ala terkadang sulit dinalar oleh otak manusia. Balasannya pun tak terhingga.

Saya tanya Pak Maksum : "Pak gak takut rugi nih?"

Dia tiba tiba nangis sesenggukan : "Tadi saya baru sedekah 6 roti bang, trus ada ibu masukin duit sejuta gitu aja ke dalam gerobak!

Saya panggil panggil dia malahan kabur.

Seumur idup bang saya jualan roti baru sekali ini liat duit sejuta!"

Saya langsung lemas.

Kyai disamping saya tersenyum".

Baca: IKAT Aceh dan Pemkab Aceh Tengah Gelar Pelatihan Tahsin Alquran Metode Awsat

Aa Gym kemudian memberikan keterangan foto pada postingannya tersebut.

"Silakan dibaca dan ditafakuri yaa, indahnya berjuang di jalan Alloh," katanya.

Postingan itu disukai ribuan netizen dan banyak yang ikut mengomentarinya.

Sepertinya kejadian itu berlangsung pada Aksi Super Damai 212.

Sebab terlihat beberapa orang di sekitar penjual itu mengenakan jilbab dan ada pria mengenakan peci putih.

Sebab, sebelumnya Aa Gym juga memposting foto jamaah disabilitas pada Aksi 212.

Beberapa netizen juga percaya bahwa kejadian penjual roti itu terjadi di Aksi 212, Jumat (2/12/2016).

Namun hal itu belum dikonfirmasi oleh Aa Gym.

Banyak netizen yang terharu dengan cerita tersebut.

Foto lautan manusia

Keesokan harinya, seluruh media massa cetak di Indonesia mengangkat foto lautan manusia ini sebagai foto utama (master) di halaman 1.

Para pengguna media sosial pun banyak yang kemudian membanding- bandingkan serta mengait-ngaitkan aksi ini dengan kisah penaklukan kota Konstaninopel oleh Sultan Muhammad Alfatih.

Satu hal yang banyak diperbandingkan dari kedua peristiwa ini (Aksi 212 dan penaklukan Konstantinopel) adalah mengenai jumlah orang yang mengikuti shalat Jumat.

Pengaitan kedua peristiwa ini sebenarnya berawal dari adanya fatwa dari sebuah organisasi massa Islam yang menyatakan shalat Jumat di jalanan adalah perbuatan bid'ah.

Baca: Banjir Bandang Juga Terjang Pegasing Aceh Tengah, 19 Rumah Terendam, Bupati Antar Bantuan Masa Panik

Lautan massa di aksi damai 212
Lautan massa di aksi damai 212 (Instagram)

Lalu muncullah meme yang memasang foto ilustrasi Sultan Muhammad Alfatih disertai kalimat:

"Tahukah Anda? Sholat Jumat termegah dan terpanjang pernah terjadi pada tahun 1453 dilakukan oleh Sultan Muhammad Al Fath.

Termegah karena sholat itu dilakukan di jalan menuju konstatinopel dengan jamaah yang membentang sepanjang 4 km dari Pantai Marmara hingga Selat Golden Horn di utara.

Sholat jumat tesebut terjadi 1.5 KM di depan benteng Konstantinopel, dalam proses Penaklukan Konstantinopel oleh Sultan yang kemudian mengakhiri sejarah Kekaisaran Byzantium dan menjadi cikal bakal kekhalifahan Usmaniyah."

Penelusuran Serambinews.com dari berbagai sumber di internet, Sultan Muhammad Alfatih yang adalah seorang sultan Turki Utsmani yang menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur.

Ia mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika & menguasai 6 bahasa saat berumur 21 tahun.

Keberadaan Muhammad Al-Fatih ini pun telah diprediksi oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya:

"Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan." [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].

Baca: Truk Senggol Sepmor di Indrapuri, Pasutri Asal Padang Tiji Meninggal, Anak Berumur 4 Tahun Selamat

Dari sudut pandang Islam, ia dikenal sebagai seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawadhu' setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pahlawan Islam dalam perang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz (pahlawan Islam dalam peperangan di 'Ain Al-Jalut melawan tentara Mongol).

Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepemimpinannya serta taktik dan strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tentaranya.

Ia merupakan anak didik Syekh Syamsuddin yang masih merupakan keturunan Abu Bakar As-Siddiq.

Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambol (Islam keseluruhannya). Nama tersebut kemudian diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul.

Untuk memperingati jasanya, Masjid Al Fatih telah dibangun di sebelah makamnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved