Kilas Balik Milad GAM

Akhir Perjalanan Hidup Sang Deklarator GAM Teungku Hasan Tiro

Kepulangannya pada tahun 2008 itu ternyata menjadi akhir dari perjuangannya di organisasi GAM. Pada 3 Juni 2010 Hasan Tiro meninggal.

Penulis: Ansari Hasyim | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBI/M ANSHAR
Hasan Tiro, Deklarator Gerakan Aceh Merdeka (GAM) 

Artinya, hampir selalu ada alasan sejarah pada setiap tindakan Hasan Tiro.

Kisah perjuangan Hasan Tiro mengobarkan semangat ideologi GAM penuh intrik dan warna-warni kehidupan.

Ia sempat mengecap gemerlap dan hingar-bingar Kota New York Amerika Serikat setelah akhirnya menetap di Swedia sampai usia senja.

Dalam bukunya, The Price of Freedom: The Unfinished Diary of Teungku Hasan di Tiro disebutkan meski pun berada dalam pengintaian Pemerintah Indonesia, selama di Amerika, Hasan Tiro merasa dirinya sukses besar dalam dunia bisnis.

Ia masuk ke jaringan bisnis besar dan berhasil menembus lingkaran pemerintahan di banyak negara, seperti di AS, Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan, kecuali Indonesia.

Ia menghindari berhubungan dengan Indonesia. Dari hasil keuletannya itu, Hasan Tiro memiliki relasi bisnis dekat dengan 50 pengusaha ternama AS.

Perusahaan-perusahaan mereka bergerak dalam bidang petrokimia, pengapalan, konstruksi, penerbangan, manufaktur, dan industri pengolahan makanan.

Hasan Tiro punya hubungan kerja sama dengan beberapa perusahaan itu. Sebagai seorang konsultan, dia banyak memimpin delegasi-delegasi pengusaha AS untuk bernegosiasi dalam transaksi bisnis besar di Timur Tengah, Eropa, dan Asia. Salah satu kunjungan adalah tahun 1973. Hasan Tiro melawat ke Riyadh dan disambut Raja Faisal.

Ada dua hadiah yang dipersembahkan Hasan Tiro kepada Raja Arab Saudi itu. Satu potret Raja Faisal berlatar belakang industri Arab Saudi.

Dan, satu lagi adalah album koleksi prangko bergambar Al- Malik Tengku Tjhik di Tiro.

Ini diberikan untuk mengingatkan Raja Faisal akan kepahlawanan Aceh, sekaligus kakek buyut yang dikaguminya.

Meskipun Hasan Tiro datang sebagai ketua konsorsium pengusaha Amerika, dia masih tetap seorang Aceh, bukan warga Indonesia.

Tapi kemudian Hasan Tiro meninggalkan segala kemewahan di Amerika. Ia memilih pulang ke Aceh dan bergerilya bersama pengikut setianya.

Tepat 30 Oktober 1976, Hasan Tiro berhasil menyusup ke Aceh dengan sebuah kapal motor kecil.

Ia mendarat dengan selamat di Pasi Lhok, Kembang Tanjong, Pidie.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved