Amelia Dyer, Pengasuh Bayi yang Bunuh Ratusan Bayi dan Tak Ketahuan Selama 30 Tahun
Dilansir dari Mirror, Amelia Dyer secara brutal membunuh bayi yang kelaparan, kemudian membiusnya dan mencekik mereka.
SERAMBINEWS.COM - Perawat di era Victoria berpura-pura baik dan menjaga tetapi sebenarnya membunuh ratusan bayi.
Dia membodohi orangtua untuk membiarkan dia merawat bayi mereka yang baru lahir, tetapi pada kenyataannya perawat itu adalah dalah satu pembunuh wanita paling produktif yang pernah tercatat dalam sejarah Inggris.
Baca: Bendera Bintang Bulan Sempat Berkibar Beberapa Menit di Lokasi Milad GAM di Meure
Dilansir dari Mirror, Amelia Dyer secara brutal membunuh bayi yang kelaparan, kemudian membiusnya dan mencekik mereka.
Hal itu dilakukannya selama 30 tahun.
Baca: Sampai Triwulan Ke III, Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Aceh Singkil di Atas 60 Ribu
Dyer berasal dari Bristol, tetapi dia pergi ke Plymouth dan tempat lainnya di seluruh Inggris untuk menjemput bayi-bayi yang akan diasuhnya.
Dyer dibayar oleh ibu yang tidak menikah dan keluarga kaya untu merawat nak-anak mereka dengan imbalan uang, biasanya antara £ 10 dan £ 80, setara dengan £ 1.000 - £ 8.000 hari ini (Rp18 juta - Rp145 juta).
Pada tahun 1869, Dyer mulai memasang iklan di surat kabar lokal untuk mengadopsi anak-anak yang sehat.
Dalam iklan tersebut dia mengatakan dia sudah menikah - yang merupakan kebohongan karena suaminya meninggal pada tahun yang sama - dan mengaku memiliki 'rumah di pedesaan yang bagus.'
Baca: Disaksikan Sekdes, Rumah Siti di Keumala Pidie Digeledah, Polisi Temukan 100 Gram Sabu
Biasanya, orangtua akan menempatkan anak-anak mereka di tempat baru di bawah asuhan yang lebih layak, kadang-kadang anak akan dikembalikan lagi setelah keuangan mereka stabil.
Namun, dalam kasus Dyer, jika orangtua menginginkan anak mereka kembali, Dyer akan memberi mereka akan yang lain.
Dyer mulai membunuh korbannya yang tidak berdosa dan tak berdaya dengan memberi mereka minuman beralkohol hingga overdosis.
Diperkirakan bahwa Dyer telah membunuh lebih dari 300 bayi, tetapi angka pastinya tidak akan pernah diketahui.
Baca: 29 Caleg PA di Pijay Dipeusijuek Bertepatan dengan Milad Ke 42 GAM
Pembumuhan yang dilakukan Dyer tidak terdeteksi oleh pihak berwenang karena selama era Victoria tingkat kematian bayi memang tinggi.
Tetapi, pada tahun 1879, satu dokter curiga karena jumlah sertifikat kematian yang dikeluarkannya untuk bayi yang 'dirawat' Dyer.
Dyer akhirnya dipenjara karena kelalaian, bukannya pembunuhan.
Dia dijatuhi hukuman enam bulan di kamp kerja paksa. Tetapi begitu dibebaskan, dia kembali melakukan aksinya yang biadab.
Baca: Lelaki dari Tanjong Bungong
Dyer mengubah metode pembunuhannya menjadi pencekikan. Dia terus memasang iklan dan mengumpulkan bayaran dari 'menjadi pengasuh' bayi.
Mengingat dia ditangkap karena dokter mengetahui terlalu banyak bayi yang mati dalam pengasuhannya, dia kemudian membuang mayat bayi-bayi ke sungai, termasuk Sungai Avon dan Sungai Thames atau mengubur mereka.
Baca: Milad Ke-42 GAM, Mengenang Teungku Chik Maat di Tiro: Sang Martir Aceh Merdeka
Beberapa orang akan meminta bayi mereka untuk segera dibunuh setelah kelahiran karena malu menjadi ibu tunggal di era tersebut.
Untuk menghindari penangkapan, Dyer melarikan diri dan beberapa kali mengubah identitasnya.
Baca: Masih Ingat Balita Kecanduan Merokok 40 Batang Sehari? Begini Kabarnya Sekarang
Dia pindah dari kota ke kota untuk menghindari orang mendeteksi kejahatannya. Bahkan dia memalsukan penyakit mentalnya dan membuat dirinya masuk ke rumah sakit jiwa.
Pada tahun 1898, dia menyelinap dengan menjatuhkan dua mayat yang dimasukkan dalam kotak di Sungai Thames di Reading, namun mayat tersebut ditemukan oleh tukang sampah.
Dalam kotak itu ada mayat Helena Fry yang berusia satu tahun dengan pita putih di lehernya.
Kotak itu ternyata dicap dengan alamat Nyonya Thomas dari 26 Piggott's Road, Caversham, yang merupakan nama gadis dan alamat rumah Dyer.
Baca: Empat Kali Mangkir Panggilan, Tersangka Kasus Korupsi Tanah di Pidie Didesak Menghadap Penyidik
Tetangganya mengatakan kepada polisi bahwa Dyer telah pindah. Setibanya di rumahnya di Reading, dipenuhi oleh bau mayat yang membusuk, tumpukan pakaian bayi dan kwitansi dari iklan yang ditempatkan di berbagai surat kabat di Inggris.
Petugas memerintahkan agar Sungai Thames dikeruk, dan mereka menemukan enam bayi lagi.
Semuanya ditemukan dengan pita sama dengan yang digunakan untuk membunuh Helena Fry.
Baca: BREAKING NEWS - Warga Lhok Awe Awe Bireuen Meninggal Tergilas Interkuler
Pada 22 Mei 1896, Dyer muncul di Old Bailey untuk persidangan atas pembunuhan yang dilakukannya.
Setelah mengakui kejahatannya, Dyer digantung pada pada 10 Juni 1896 di Penjara Newgate.
Artikel ini tayang pada Intisari Online dengan judul : Amelia Dyer, Pengasuh Bayi Paling Kejam yang Bunuh Ratusan Bayi dan Tak Pernah Ketahuan Selama 30 Tahun