Partai SIRA Dukung Wacana Museum Hasan Tiro, Pusat Literasi bagi Tamu dan Peneliti Perdamaian Aceh

museum Hasan Tiro juga dapat menjadi pusat literasi bagi bagi para tamu dan peneliti dari luar Aceh

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Facebook/daud.tok
Sekjen Partai SIRA Muhammad Daud 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Wacana pembangunan museum Hasan Tiro yang digulirkan kembali oleh Senator (Anggota DPD RI) asal Aceh, H. Sudirman alias Haji Uma, mendapat dukungan sejumlah kalangan.

Dukungan terhadap wacana tersebut disampaikan sejumlah pembaca Serambinews.com melalui kolom komentar di berita berjudul “Milad Ke-42 GAM, Haji Uma Wacanakan Pembangunan Museum Hasan Tiro” yang diposting di laman Facebook Serambinews.com, Senin (3/12/2018) pukul 21.25 WIB.

Dari 45 warganet yang memberi komentar pada berita itu, rata-rata menganggap museum yang menyimpan segala sesuatu terkait deklarator GAM, Tgk Hasan Muhammad Ditiro, diperlukan untuk melestarikan sejarah Aceh.

Selain dari penduduk dunia maya, dukungan terhadap wacana pembangunan museum Hasan Tiro ini juga disampaikan oleh pimpinan Partai SIRA, salah satu partai politik lokal di Aceh.

Sekretaris Jenderal DPP Partai SIRA, Muhammad Daud MSi melalui siaran pers kepada Serambinews.com, Selasa (4/12/2018) mengatakan, apa yang disampaikan Haji Uma merupakan suatu hal yang penting.

"Museum Hasan Tiro tidak hanya sebagai bentuk penghargaan kepada deklarator GAM, namun lebih jauh juga sebagai upaya pendidikan bagi generasi muda Aceh untuk mengenal sejarah perjuangan Hasan Tiro bagi Aceh," ujar Muhammad Daud.

Baca: Mengenang Kembali Sosok Tgk Hasan Tiro

Baca: Kisah Pertama Kali Tgk Hasan Tiro Pulang ke Aceh

Menurut Muhammad Daud, selama ini kita hanya memperingati Milad GAM secara seremonial.

Setiap kali Milad GAM diperingati, kata Daud, ingatan generasi Aceh akan tertuju kepada sosok Hasan Tiro, selaku deklarator organisasi paling terkenal di Aceh ini.

Sayangnya, lanjut dia, generasi masih kesulitan mendapatkan segala informasi tentang sosok keturunan Tgk Chik Ditiro yang merupakan Pahlawan Nasional Kemerdekaan Indonesia ini.

Karenanya, kata Muhammad Daud, Pemerintah Aceh perlu membangun sebuah museum, agar generasi muda Aceh bisa mengenal lebih jauh sosok Hasan Tiro.

"Jadi generasi Aceh masa depan tidak hanya bercerita tentang Hasan Tiro, tapi juga memiliki pengetahuan kuat akan sosok beliau dan sejarah perjuangan yang dicetusnya", beber Muhammad Daud.

Baca: Irwandi Yusuf: PNA Akan Gabung Bersama Partai Aceh untuk Rayakan Milad GAM

Baca: Dipimpin Abunawas, Delegasi Moro Islamic Liberation Front (MILF) Belajar Implementasi Damai ke Aceh

Pusat Literasi Bagi Peneliti

Sekjen Partai SIRA, Muhammad Daud menambahkan, museum Hasan Tiro juga dapat menjadi pusat literasi bagi bagi para tamu dan peneliti dari luar Aceh yang tertarik mempelajari sejarah lahirnya GAM hingga cara penyelesaian konflik.

Museum ini, lanjut Muhammad Daud, bisa menjadi referensi bagi para peneliti dan orang-orang yang ingin belajar tentang resolusi konflik, untuk menghadirkan perdamaian di negara-negara yang menghadapi persoalan seperti di Aceh.

“Jika terealisasi, Museum Hasan Tiro akan menjadi salah satu obyek wisata sejarah terkait konflik dan perdamaian Aceh bagi wisatawan regional, nasional, bahkan internasional. Atas berbagai pertimbangan tersebut, maka Partai SIRA sangat mendukung agar Museum Hasan Tiro dapat terwujud," pungkas Muhammad Daud.

Baca: Thailand Pelajari Perdamaian Aceh

Baca: Melemahnya Diskursus Perdamaian Aceh

Baca: Mahyuddin Adan, Konektor Perdamaian RI-GAM, Meninggal Dunia dalam Perjalanan Pulang ke Aceh

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved