Sisi Lain Habib Bahar: Meski Ceramah Meledak-ledak Tapi Humoris, Berteman dengan Banyak Pendeta
Terlepas dari kontroversi dan gayanya berceramah yang menggelora, Habib Bahar bin Smith, punya sisi lain yang tak banyak orang tahu.
"Kami akan mengajukan praperadilan untuk membatalkan penetapan tersangkanya," kata Novel saat mengantar Habib Bahar menjalani pemeriksaan di Bareskrim.
Menurut dia kedudukan manusia di mata hukum adalah sama, baik penguasa maupun orang biasa.
"Tapi di kasus ini kita lihat wasit sudah menjadi pemain, sudah prokekuasaan, padahal seharusnya bisa berlaku adil dan profesional," lanjut dia.
Baca: Bandingkan dengan Pemerintahan SBY, Natalius Pigai: Jokowi Baru Bangun Satu Ruas Jalan di Papua
Memang begitu karakternya
Habib Husein percaya ada hikmah di balik perkara yang menyeret pendiri dan pemimpin Majelis Pembela Rasulullah sejak 2007 itu.
Ia enggan mengomentari jika penetapan Habib Bahar sebagai tersangka oleh banyak orang masuk dalam bentuk kriminalisasi.
"Ini tahun politik, yang penting adalah kedamaian kita jaga bersama," sambung dia.
Ia belum mengontak langsung Bahar. Semua kabar tentang adiknya ia diikuti dari televisi.

Mengenai gaya ceramah Habib Bahar yang meledak-ledak memang sudah begitu.
"Setiap orang kan punya karakter. Itu memang gaya dia, tapi saya selalu menasihati dia, " kata Habib Husein.
Ia sering menasihati Habib Bahar agar bersikap lebih tenang. Terakhir, Habib Husein menasihatinya kala sang adik datang ke Manado beberapa waktu lalu.
Baca: Tolak Uang Rp 4 Miliar dari Pemerintah, Orang Tua Korban Penembakan di Papua Tagih Janji Jokowi
Berteman dengan banyak pendeta
Habib Husein mengakui Habib Bahar selalu tampil garang dalam ceramah, tapi sejatinya sebagai pribadi dia baik dan toleran.
"Di Manado, Bahar punya banyak teman orang Kristen. Teman pendetanya juga banyak. Di belakang rumah kami ada gereja. Bahar dulunya sering bermain sekitar situ," kata Habib Husein.
Jika pulang ke Manado, Habib Bahar kerap menghabiskan waktunya di Karame serta di Desa Tumbak, Kecamatan Pusomaen, Kabupaten Minahasa Tenggara, daerah asal ibunya.