Bertemu Messi Berkat Jersey Kantung Plastik, Kini Murtaza Harus Mengungsi dan Jadi Buronan Taliban
Murtaza Ahmadi mengalihkan dunianya pada kecintaannya terhadap pesepakbola Argentina Lionel Messi.
PBB mengatakan, sekitar 4.000 keluarga melarikan diri setelah mendapatkan teror yang mengerikan dari pasukan Taliban.
Ratusan warga sipil, tentara, dan gerilyawan tewas dalam pertempuran pada November itu.
Rasa takut yang dirasakan keluarga Ahmadi meningkat ketika mereka tahu bahwa Taliban secara khusus menarget Murtaza.
“Mereka mengatakan jika mereka menangkapnya, mereka akan memotongnya menjadi beberapa bagian,” ujar Shafiqa.

Masih dari laporan yang sama, olahraga menjadi salah satu hal yang dilarang di bawah rezim Taliban sejak 1996-20001.
Stadion sepakbola, alih-alih sebagai tempat pertandingan justru digunakan untuk arena stonasi dan eksekusi.
Shafiqa bilang, dia sengaja menyembunyikan wajah putranya itu dengan syal untuk menegah dikenali saat melarikan diri.
Ketika kabur, tempat pertama yang menjadi perlindungan mereka adalah sebuah masjid di Bamiyan, sebelum tiba di Kabul enam hari kemudian.
Di antara barang-barang mereka yang tertinggal adalah jersey sepakbola yang ditanda tangani oleh Mess itu.
Meskipun pasukan keamanan telah memukul mundur pasukan Taliban di Jaghori, keluarga Ahmadi masih merasa belum aman.
“Bahaya Taliban masih tinggi, kembali (ke Jaghori) bukanlah pilihan,” ujar Shafiqa.
Lebih dari itu, perhatian kepada mereka sebagai hasil dari ketenaran Murtaza semakin membuat mereka waswas.
“Penguasa setempat pernah bilang, ‘Kamu kaya sekarang, bayarlah dengan uang yang kalian terima dari Messi atau kami akan mengambil anakmu,’” katanya lagi.
Di malam hari, menurut Shafiqa, terkadang mereka melihat laki-laki yang tak dikenal, mengawasi dan memeriksa rumah.
“Selama hari-hari itu, kami tak berani membiarkan dirinya keluar rumah untuk bermain dengan anak-anak lainnya,” kata Shafiqa.
