Jawab Pertanyaan Jamaah Soal Kepemimpinan Jokowi, Ustadz Abdul Somad: Mantap
Selain penilaian Ustadz Abdul Somad soal kepemimpinan Jokowi, ada baiknya juga disimak tentang ungkapan Kampret dan Cebong.
SERAMBINEWS.COM - Penilaian diberikan Ustadz Abdul Somad soal kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama ini.
Adanya penilaian Ustadz Abdul Somad soal kepemimpinan Jokowi itu karena menjawab pertanyaan seorang jamaahnya.
Selain penilaian Ustadz Abdul Somad soal kepemimpinan Jokowi, ada baiknya juga disimak tentang ungkapan Kampret dan Cebong.
"Bagaimana pendapat ustaz tentang kepemimpinan Presiden Jokowi?," demikian isi pertanyaan yang dibacakan Ustaz Abdul Somad dalam sebuah pengajian.
"Mantap!," jawab Ustaz Abdul Somad dengan cepat.
Baca: Jalan Gubeng Surabaya Ambles, Bukan Fenomena Sinkhole Tapi Ini Penyebabnya
Baca: Berkunjung ke Tamiang, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan Disambut Pantun Khas Melayu
Baca: Habib Bahar Diduga Akan Kabur dan Ganti Nama Jadi Rizal, Polisi Paparkan Bukti Foto Penganiayaan
Baca: Natalius Pigai: Jokowi Satu-satunya Presiden yang Dapat Rapor Merah dari Komnas HAM
Baca: Selain Habib Bahar Bin Smith, Polisi Tetapkan 5 Tersangka Lain Terkait Dugaan Penganiayaan
Baca: Komentari Video Dugaan Penganiayaan Habib Bahar bin Smith, Mahfud MD: Mungkin Sedang Latihan Silat
Ustaz Abdul Somad pun menjelaskan mengapa ia memberikan penilaian itu kepada Presiden Jokowi.
Ustaz Abdul Somad pun menyebutkan janji Jokowi yang dinilainya mantap, bahkan belum pernah ada di dunia.
"Akan dibuat tol dalam air. Kereta api dalam air. Mana ada pernah itu sejak jaman Majapahit, Kerajaan Demak, belum pernah ada. Baru pada jaman presiden Jokowi," timpal Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad pun berdoa agar janji tersebut akan segera direalisasikan.
Berikut videonya:
Pesan Ustaz Abdul Somad jelang Pilpres 2019
Ustaz Abdul Somad memberikan kiat untuk memilih dalam Pemilu (Pemilihan Umum) atau Pilpres (Pemilihan Presiden) 2019.
Menurut Ustaz Abdul Somad, di masa peralihan kekuasaan atau Pemilu, hampir semua aspek kehidupan selalu dikaitkan dengan hal-hal politik.
Mulai dari aspek sosial, ekonomi bahkan aspek agama.
Baginya itu sangat lazim terjadi.
Namun Ustaz Abdul Somad tidak membenarkan ketika ada pihak yang menyalahkan pilihan pihak lainnya.
Pernyataan Ustaz Abdul Somad ini disampaikan ketika wawancara bersama Karni Ilyas di TV One, Jumat (7/12/2018).
Saat itu, Karni Ilyas meminta pendapat Ustaz Abdul Somad terkait kondisi bangsa terkini.
Baca: Zulkifli Hasan: Perda Syariah Harga Mati, Jangan Jual Kedaulatan dengan Sembako
Baca: Petani Ini Obati Rematik Pakai Bisa Kalajengking, Begini Cara Mengobatinya
"Bertepatan dengan tahun politik, bagaimana menurut ustaz melihat situasi yang ada sekarang ini?," tanya Karni Ilyas.
"Saya kira di negara manapun kita tinggal bahwa yang namanya peralihan kekUstaz Abdul Somadan akan selalu memberikan akses terhadap semua lini kehidupan," jawab Ustaz Abdul Somad.
"Sosial, politik, agama, ekonomi, termasuk juga dalam kajian keagamaan."
"Sehingga selalu dikaitkan dengan politik."
"Selalu saya katakan bahwa berbeda pilihan adalah hal biasa."
"Tapi ketika kita menyalahkan orang yang berijtihad dengan pilihannya, di situ kita mengalami kekacauan pemikiran," kata Ustaz Abdul Somad.
Baca: Heboh, Abu Janda Ajak Aceh Pilih Jokowi Satu Periode Lagi, Netizen: Sering-sering ke Aceh Minum Kopi
Lebih lanjut, Ustaz Abdul Somad menegaskan pentingnya berpikir lurus atau cerdas, juga menggunakan hati nurani dalam menentukan pilihan.
"Mata boleh jadi berdusta karena tidak bisa melihat kayu yang bengkok di tepi sungai," kata Ustaz Abdul Somad.
"Kelihatannya bengkok padahal dia lurus."
"Oleh sebab itu maka kita mesti cerdas, dalam hal ini gunakan telinga, mata dengan baik."
"Dan ada satu yang tak bisa dibohongi, nurani kita."
"Maka insyaallah, Allah akan memberikan kita pilihan terbaik."
"Tidak perlu takut, tidak perlu cemas, karena kita bukan negara yang baru."
"Sebelum ada Republik Indonesia, kami dari pulau Sumatera, khusunya Riau, 1723 kami sudah punya Kerajaan Siak Sri Inderapura."
Baca: VIDEO - Hati Hati Berberlanja, BBPOM Banda Aceh Masih Temukan Produk Pangan Dengan Kemasan Rusak
"Di atas kami Aceh ada yang lebih tua lagi."
"Sahabat-sahabat kita di Kalimantan, di Papua."
"Maka jangan sampai kepentingan sesaat 5 tahun ini merusak kebersaman kita," ungkapnya.
Simak videonya berikut ini.
Dalam kesempatan wawancara tersebut, Karni Ilyas juga menanyakan kepada Ustaz Abdul Somad tentang perpecahan massa yang terjadi jelang tahun politik.
Dikatakan oleh Karni Ilyas, saat ini massa seolah terpecah menjadi dua kubu.
Dua kubu tersebut kerap disapa 'kampret' dan 'cebong'.
Lebih lanjut menurut Karni, dua kubu tersebut berperang secara masif di media sosial.
Bahkan Karni Ilyas menyebut dua kubu ini lebih nyaring suaranya dibanding calon-calon yang maju dalam Pemilu.
Atas kondisi tersebut, Karni Ilyas khawatir adanya dua kubu ini dapat memecah belah bangsa.
"Bagaimana ustaz, kalau kita lihat di media, apalagi di media sosial, seolah-olah bangsa ini terbelah dalam dua opini besar."
"Yang satu dibilang kampret yang satu dibilang cebong."
"Ini lebih keras perangnya dari pada yang kampanye terbuka, atau calon-calon yang mereka majukan."
"Saya agak khawatir sebetulnya bangsa ini terpecah begitu, dan yang lebih khusus lagi, ummat pun terasa terpecah dua."
"Bagaimana Ustaz melihatnya dan apa yang Ustaz ingin sampaikan agar tidak terjadi hal buruk nanti?," tanya Karni Ilyas.
Menanggapi hal tersebut, Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa tokoh-tokoh penting yang ada di dua kubu tersebut harus dipertemukan untuk diajak rembug bersama.
Ustaz Abdul Somad juga tak ingin bangsa ini terpecah hanya karena kepentingan politik sesaat alias 5 tahunan.
"Menjinakkan buaya itu sulit, tapi ada yang lebih sulit, menjinakkan pawang-pawang buaya," jawab Ustaz Abdul Somad.
"Insyaallah kalau pawang-pawang ini sudah duduk bersama terlepas dari latar belakang, basic pendidikan, partai, kepentingan, duduk bersama yang kita bahas adalah kepentingan besar sebagai ummat."
"Dulu kita pernah punya masa lalu, Sriwijaya kemudian Majapahit."
"Maka jangan sampai kepentingan sesaat 5 tahun ini memporak-porandakan bangunan yang kokoh dan kuat."
"Bahwa nanti setelah kita berijtihad menurut isyarah kita ini yang kita pilih, Insyaallah Allah akan memberikan jalan."
"Maka saya pikir tokoh-tokoh intinya harus mendinginkan," imbuh Ustaz Abdul Somad.
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Jawaban Singkat Ustaz Abdul Somad Soal Presiden Jokowi Bikin Jamaah Terpingkal, Ini Katanya