Tsunami di Banten dan Lampung
Bocah 5 Tahun Ini Selamat dari Tsunami Banten Setelah Tertimbun Puing-puing Kayu selama 11 jam
Saat ditemukan sekitar pukul 08.30 WIB, bocah yang diketahui bernama Ali ini berada di antara timbunan puing-puing kayu.
Bocah 5 Tahun Ini Selamat dari Tsunami Banten dan Lampung Setelah Tertimbun Puing-puing Kayu selama 11 jam
SERAMBINEWS.COM - Tsunami menerjang kawasan Pandeglang, Banten, dan Lampung Selatan pada Sabtu (22/12/2018) pukul 21.27 WIB.
Berdasarkan penjelasan Sutopo Purwo Nugroho dan BMKG, tsunami Banten disebabkan bukan karena gempa.
Melainkan karena pengaruh aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau.
Baca: 2019 Diprediksi Akan Menjadi Tahun Terpanas dalam Sejarah Manusia, Apa Dampaknya?
Baca: Picu Tsunami di Selat Sunda, Kementerian ESDM Rilis Aktivitas Gunung Anak Krakatau
"Benar, ada tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda pada 22/12/2018, 20.27 WIB.
Penyebab tsunami bukan gempa bumi.
Namun kemungkinan adanya longsor bawah laut pengaruh erupsi Gunung Anak Krakatau.
Bersamaan dengan adanya gelombang pasang akibat bulan purnama," jelas Sutopo lewat Twitter, Minggu (23/12/2018).
Hingga Minggu siang ini, data sementara menyebutkan korban tewas tsunami Banten mencapai 62 orang, 584 lainnya luka-luka, sementara 20 orang dinyatakan hilang.
Lewat rilis yang diterima Tribunnews, seorang bocah lima tahun korban tsunami Banten ditemukan selamat.
Baca: Dibuka Mulai Awal 2019, Ini Perbedaan PNS dengan P3K: Status, Gaji hingga Fasilitas dan Masa Kerja
Baca: Sejarah Gunung Krakatau - Meletus Tahun 1883, Tewaskan 36.417 Jiwa, Daya Ledak 30 Ribu Kali Bom Atom
Baca: Gadis Ini Menderita Kejang 300 Kali Sehari, Nasibnya Berubah Lebih Baik Setelah Mengenal Ganja

Saat ditemukan sekitar pukul 08.30 WIB, bocah yang diketahui bernama Ali ini berada di antara timbunan puing-puing kayu.
Ia ditemukan di lokasi Mutiara Resort Pantai Carita.
Ali langsung mendapat pertolongan dan ditangani oleh Bid Dikes Polda Banten.
Pertolongan terhadap Ali dipimpin langsung oleh Dansat Brimob Polda Banten Kombes Pol.
Baca: Tsunami Banten Diduga Karena Erupsi Anak Krakatau: Letusan Ibunya Jauh Lebih Kuat dari Bom Atom
Baca: Potensi Tsunami Lanjutan, BMKG Imbau Masyarakat Tak Beraktivitas di Sekitar Kawasan Selat Sunda
Korban Tsunami Banten Bertambah Menjadi 62 Orang
Penanganan bencana tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda, khususnya di daerah Pandenglang, Lampung Selatan dan Serang terus bertambah.
Hingga Minggu (23/12/2018) pukul 10.00 WIB, data sementara jumlah korban dari bencana tsunami di Selat Sunda tercatat 62 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan 20 orang hilang.
Kerugian fisik akibat tsunami tersebut, meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 unit hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak.
Rilis yang diterima Tribunnews.com dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, data tersebut akan terus bertambah.
"Data korban jiwa dan kerusakan akan bertambah, mengingat belum semua wilayah belum dapat di data," ujar Sutopo.
Saat ini petugas masih terus melakukan pendataan, baik korban jiwa maupun kerugian.
Daerah yang terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata di sepanjang Pantai seperti Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang dan Carita.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Whiesa)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Korban Tsunami Banten, Bocah 5 Tahun Ditemukan Selamat Tertimbun Puing Kayu