Tsunami di Banten dan Lampung
Gelombang Tinggi Landa Anyer, Personel Grup Band Seventeen Dikabarkan Hilang, 1 Orang Kru Meninggal
Grup band Seventeen dikabarkan menjadi korban gelombang tinggi yang terjadi diwilayah Banten.
SERAMBINEWS.COM -- Grup band Seventeen dikabarkan menjadi korban gelombang tinggi yang terjadi diwilayah Banten.
Hal tersebut bermula dari unggahan Instagram Story musisi Erix Soekamti yang mengabarkan bahwa ia kehilangan kontak dengan para personel beserta kru Seventeen.
Kabar terakhir yang diperoleh Erix Soekamti ini adalah Seventeen ini tengah manggung di Tanjung Lesung, Banten.
Namun, karena ada gelombang tinggi, acara konser Seventeen pun gagal.
Ia pun meminta bagi para netizen yang bertemu dan tahu informasinya soal Seventeen harap menghubunginya.
"Mohon info teman-temanku @seventeenbandid, tidak ada yang bisa dicontact setelah manggung di Tanjung Lesung, kabar terkahir acaranya batal karena badai," tulis Erix Soekamti.
Baca: Dampak Tsunami di Banten dan Lampung: 43 Korban Tewas, 584 Luka-Luka
Baca: Uighur Ditindas, Asean tak Berkutik
Sebelumnya beredar informasi bahwa terjadi tsunami di Anyer.
Informasi tsunami di Anyer tersebar lewat WhatsAppa dan media sosial.
Bahkan pada pukul 22.42 WIB, Anyer menjadi trending topik di media sosiak Twitter.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menuliskan di akun Twitternya bahwa yang terjadi di Anyer merupakan gelombang laut pasang bukan tsunami.

Baca: Dibuat Versi Rock, AHY Ajak Tonton Video Klip Lagu Tanoh Lon Sayang di Youtube
Tak lama setelah mengunggah di Instastory, Erix Soekamti pun menambahkan di laman feed Instagram pribadinya.
Ia meminta doa untuk para kru dan personel Seventeen yang saat ini belum ditemukan.
Erix Soekamti pun berdoa gaar para kru dan personil Seventeen ini baik-baik saja meski dikabarkan terkena gulungan gelombang pasang.
"Pray for Seventeen Band, terkena ombak saat manggung di Pantai Carita
Beberapa kru dan personil belum ditemukan agar semuanya baik2 saja," tulis Erix Soekamti, dikutip TribunnewsBogor.com dari laman Instagram pribadinya, Minggu (23/12/2018).
Tak berapa lama kemudian, salah seorang dari kru Seventeen bahwa ada satu orang yang meninggal dunia akibat gelombang pasang tersebut.
Iaadalah roadman Seventeen atas nama Oki.
Baca: Sehari Diluncurkan, Lagu Tanoh Lon Sayang yang Diproduseri AHY dan TRH Sudah 14 Ribu Kali Ditonton
"Kabar terkahir 1 roadman Seventeen meninggal, atas nama Oki," tulis @oliviailonatunjang.

Baca: Media Australia Tuding TNI Gunakan Senjata Kimia Saat Buru KKB Papua
Kabar terbaru mengenai personil dan kru Seventeen ini diberitakan langsung oleh oliviailonatunjang yang video call dengan kru Seventeen.
Dalam akun Instagram pribadinya, Zack yang merupakan kru Seventeen ini mengabarkan kodisi terkahirnya.,
Zack ini berhasil melarikan diri dan tengah dirawat di puskesmas terkedat di Tanjung Lesung.
Sementara itu para personel Seventeen lainnya belum ditemukan, termasuk Ivan Seventeen sang vokalis.
"Korban yang belum ditemukan, herman gitarist, bani basisst, andi drummer, istri Ifan Seventeen, ujang dan dylan yang seorang kru," tulis Olivia.

Baca: Gubernur Papua Lukas Enembe Minta Perburuan Kelompok Bersenjata Dihentikan
Ini viodeo selengkapnya yang dilansir TribunnewsBogor.com dari laman Instagram @oliviailonatunjang:
Rilis yang diterima TribunnewsBogor.com dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, dampak dari tsunami yang menerjang pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandenglang, Lampung Selatan dan Serang terus bertambah.
Sutopo mengatakan tsunami terjadi pada, Sabtu (22/12/2018) sekitar pukul 21.27 WIB.
"Faktor penyebab tsunami masih dilakukan penyelidikan oleh BMKG untuk mengetahui secara pasti. Kemungkinan disebabkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat bulan purnama. Dua kombinasi tersebut menyebabkan tsunami yang terjadi tiba-tiba yang menerjang pantai. BMKG masih berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memastikan faktor penyebabnya," ujar Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya.
Sementara itu dampak tsunami menyebabkan korban jiwa dan kerusakan.
Data sementara hingga Minggu (23/12/2018) pukul 04.30 WIB, tercatat 20 orang meninggal dunia, 165 luka-luka dan dua roang hilang.
Dalam kejadian tsunami tersebut, puluhan rumah mengalami kerusakan.
"Data korban kemungkinan masih akan terus bertambah mengingat belum semua daerah terdampak di data," katanya.
Dari 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka dan dua orang hilang terdapat di tiga wilayah yaitu di Kabupaten Padenglang, Lampung Selatan dan Serang.
Di Kabupaten Pandeglang daerah yang terdampak terdapat di Kecamatan Carita, Panimbang dan Sumur.
Data sementara tercatat 14 orang meninggal dunia, 150 orang luka-luka, 43 rumah rusak berat, 9 unit hotel rusak berat dan puluhan kendaraan rusak.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Gelombang Pasang Landa Anyer, Personel Grup Band Seventeen Dikabarkan Hilang, 1 Orang Kru Meninggal