Update Kerugian Bencana di Aceh Tahun 2018, Ini Penjelasan Ketua BPBA
Terjadi 294 kali bencana di Aceh selama tahun 2018 dengan total kerugian hampir Rp 1 triliun, tepatnya sekitar Rp 848,2 miliar.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Safriadi Syahbuddin
Adapun kerugian akibat bencana paling banyak dialami oleh Kabupaten Aceh Utara, yakni Rp 239,5 miliar, disusul Aceh Tenggara Rp 81,9 miliar, Aceh Barat Rp 81,8 miliar, Aceh Besar Rp 68 miliar, dan Bener Meriah Rp 63,5 miliar.
Kebakaran, menurut Teuku Dadek, masih menjadi bencana yang paling banyak terjadi, terutama kebakaran
permukiman (tempat tinggal).
Sebenarnya, kata Dadek, kebakaran permukiman dapat diminimalkan dengan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
Misalnya, dengan memeriksa instalasi listrik yang sudah tua yang biasanya menjadi sumber terjadinya hubungan arus pendek (korsleting) lalu memicu kebakaran.
"Kewaspadaan di dapur pun harus ditingkatkan, misalnya, mematikan kompor dan barang-barang elektronik yang harus diawasi dengan baik," kata Dadek.
Kemudian dari sudut kerugian akibat bencana, banjir menempati ranking pertama, termasuk banjir bandang yang menimbulkan paling banyak kerugian masyarakat maupun infrastruktur di Agara maupun di Aceh Timur.
"Banjir terjadi paling banyak disebabkan meluapnya air sungai dan pembalakan liar yang mengundang datangnya banjir bandang," kata Dadek.
Menurut Dadek, penanganan banjir banyak menemui kendala, terutama karena luasnya wilayah banjir yang harus dikendalikan, butuh biaya besar, dan sebagian besar sungai besar di Aceh berada di bawah kewenangan pusat.
"Belum lagi kondisinya diperparah oleh tata kelola lingkungan yang buruk, pembalakan liar, serta pembakaran hutan dan lahan," demikian Teuku Dadek.(*)
Baca: Kisah Ahmad Dinata, Tsunami Selat Sunda Renggut Nyawa Ibu dan Adiknya hingga Jadi Anak Angkat Polisi
Baca: Debat Pilpres 2019: Inilah Jadwal, Tema hingga Lembaga Penyiaran yang Menyiarkan
Baca: Kisah Ahmad Dinata, Tsunami Selat Sunda Renggut Nyawa Ibu dan Adiknya hingga Jadi Anak Angkat Polisi