Ada Bekas Sperma di Tubuh Devi, Polisi Temukan Pesan Terakhir Hasyim Ditulis di Secarik Kertas
Diketahui Hasyim Prasetya sosok pria yang tewas diduga bunuh diri di dalam kamar hotel memiliki pesan terakhir yang ditulisnya
SERAMBINEWS.COM - Diketahui Hasyim Prasetya sosok pria yang tewas diduga bunuh diri di dalam kamar hotel memiliki pesan terakhir yang ditulisnya pada secarik kertas.
Hasyim sendiri tewas mengenaskan usai menembakkan senjata rakitan ke arah kepalanya. Dia ditemukan tewas bersama kekasihnya Devi Setiana di Hotel Central, Kisaran, Senin (7/1/2019).
Diketahui, penemuan 2 orang mayat di Hotel Central Kisaran ini, ditemukan di dalam Kamar C12 Hotel Central Kisaran, di Jalan Sei Gambus Kisaran, Kabupaten Asahan.
Kedua korban masuk Hotel Central pada hari Minggu (6/1/2019) sekitar pukul 10.16 WIB dan Kasir atasnama Budianto (34) menerima tamu untuk sewa kamar C12 atasnama Hasyim Prasetya.
Keesokan harinya, Senin (7/1/2019) sekitar pukul 12.00 WIB Sekuriti atas nama Fahmi Nurmawan (26) menggedor pintu kamar C12 untuk mengingatkan penyewa kamar apakah mau nyambung atau chek out.
Namun tidak ada jawaban dari penyewa kamar.

Kemudian Sekuriti dan Manager atas nama Hera menyuruh salah satu seorang Office Boy (OB) untuk mengambil kunci cadangan ke gudang Hotel Central di Jalan Ahmad Yani.
Sekitar pukul 13.00 WIB, pintu kamar C12 di buka dan betapa terkejutnya para pegawai hotel melihat penghuni kamar dalam kondisi bersimbah darah.
Pada saat ditemukan posisi mayat laki-laki berada dilantai dengan posisi terlungkup dalam keadaan tanpa busana serta kepala berdarah.
Sedangkan mayat perempuan ditemukan dalam keadaan hanya menggunakan bra dan celana dalam dibawah pantat.
Keadaan posisi kaki bertekuk dilantai dalam posisi berlutut menghadap tempat tidur, kemudian posisi badan jatuh diatas tempat tidur dalam keadaan terlungkup bersimbah darah pada bagian kepala.
Di lokasi kejadian petugas menemukan barang bukti di antaranya 1 pucuk senjata api rakitan, 1 butir selongsong, 1 bungkus obat kuat, 2 unit HP, 1 unit HP berada dimeja dan 1 unit HP berada dilantai dibawah kaki korban.

Kemudian tas sandang kain warna cream kehijauan, 1 buah kunci sepeda motor, pakaian korban, 1 buah KTP ditemukan didalam dompet atasnama Hasyim Prasetya dan 1 unit sepeda motor Honda Merk Scoopy warna hitam dengan Nopol BK 5715 VBE dan 1 unit sepeda meter Yamaha Merk Mio warna hitam dengan Nopol : BK 2200 OV.
Mayat sepasang sejoli Hasyim Prasetya (33) dan Devi Setiani (22) yang diduga bunuh diri tiba di Rumah Sakit Djasamen Saragih Kota Siantar Senin (7/1/2019) sekitar sekitar pukul 23.00WIB malam.
Petugas Rumah Sakit Djadamen Saragih melakukan uji forensik terhadap mayat sepasang kekasih ini selama kurang lebih lima jam.
Dokter Forensik RS Djasamen Saragih dr Reinhard Hutahaean mengungkapkan sedikit hasil laboratorium forensik.
Namun, dr Reinhard tidak mengungkapkan lebih detail kondisi mayat tersebut.
Karena, masih ditahan untuk penyelidikan polisi lebih lanjut.
dr Reinhard mengungkapkan dua kepala mayat sepasang kekasih ini dalam keadaan hancur.
Seperti, sisi sebelah kiri kepala Devi Setiani dan bagian depan kepala Hasyim Prasetya.
"Kalau perempuan di sisi kepala sebelah kiri. Laki-laki di kepala bagian depan. Semua hancur kepalanya,"ujarnya saat ditemui di RS Djasamen Saragih, Selasa (8/1/2019).
dr Reinhard tidak ingin mengungkapkan jarak tembak yang dilakukan sepasang kekasih ini.
Reinhard hanya mengatakan jarak tembak untuk jarak jauh di atas 50-70 cm.
Sementara, untuk jarak dekat di bawah 50 cm.
Saat disinggung dengan keadaan kepala korban yang hancur sehingga diduga dengan tembakan jarak dekat, Reinhard hanya tertawa.
"Kalau jam kematian di bawah 24 jam ketika diserahkan ke sini. Minggu malamlah. Sekitar jam menuju subuh,"ujarnya.
Sepasang kekasih yang tewas dalam keadaan tidak mengenakan pakaian ini belum mendapatkan jawaban pasti apakah bercinta sebelum bunuh diri.
Namun, Reinhard mengungkapkan kelamin Devi Setiani dalam keadaan basah.
Katanya, seperti ada lendir yang berada di sekitar kelamin Devi.
"Apakah ada tanda-tanda persetubuhan, saya tak bisa jawab. Dia ada lendir di situ. Kemaluan agak basah. Kelembaban bisa karena sperma atau karena keputihan masih kita amati,"ujarnya seraya memastikan Devi tidak dalam keadaan hamil.
"Secara penglihatan mata dalam keraguan dia tidak hamil. Namun, ada lendir itu ditemukan dalam rahim, warna putih,"tambahnya.
Kapolres Asahan AKBP Faisal Napitupulu mengatakan bahwa secara garis besar, satu diantara keduanya meninggal di hotel itu adalah pelaku penembakan. Hal itu di kuatkan dari hasil olah TKP.
"Salah satu korban yang meninggal di hotel adalah pelaku. Ini berdasarkan fakta ya nggak asumsi," kata Faisal, Selasa (8/1/2019).
"Kami ingin memberikan informasi sampai ke masyarakat dengan benar. Agar tidak simpang siur," sambungnya.
Lebih lanjut, Faisal menjelaskan bahwa hasil kesimpulan olah TKP seperti itu dan Labfor Polda Sumut juga turun kemarin dan telah dikuatkan dengan hasil labfor.
Bahwa salah satu korban yang meninggal dunia itu merupakan pelaku.
Kedua korban diketahui meninggal akibat luka tembakan dan hanya ada satu selongsong peluru yang ditemukan di TKP, Faisal menuturkan bahwa selongsong yang ditemukan ada dua bukan satu.
"Jadi selongsong ada dua, satu tertinggal di senjata api dan satu ditemukan di atas meja," ungkap Faisal.
Masih kata Faisal, soal motif dari keterangan saksi, memang kedua korban ini sempat tunangan.
"Informasi dari saksi ya, dari pihak keluarga, ada rencana yang perempuan mau menikah dengan lelaki lain (cemburu) Seperti itu," ujarnya.
Menurut Faisal kesimpulan mengarah kepada tindakan bunuh diri dengan menembakkan diri pakai senjata rakitan mendapat banyak petunjuk.
"Bunuh diri nanti petunjuk-petunjuknya banyak. Termasuk ada surat laki-laki itu ke ibunya. Itu salah satu yang menguatkan. Seperti pesan terakhir anak kepada ibunya untuk berpamitan," jelas Faisal.
Termasuk pesan yang ditulis dalam secarik kertas dimana hasyim meminta untuk membuang aksesori guli-guli di dalam organ vitalnya.
"Tolong buangkan guli-guliku di kelaminku, Uang di ATM pinnya 123 123: 1 juta sama mamak dedi lontong kawan kerja plus tabungan wirit," tulis Hasyim dalam secarik kertas.

Sementara itu, Indikasi mengarah pada tindakan bunuh diri makin terlihat setelah sehari sebelum ditemukan tewas Hasyim Prasetya menuliskan status di akun Facebooknya.
Isi tulisan di statusnya bahwa yang dilakukan terlihat bodoh di mata orang lain, namun baginya lebih dari itu. Sebagai pembuktian cintanya.
Hasyim Prasetya yang merupakan seorang sopir perusahaan distribusi air mineral tewas dengan luka tembak di kepala.
Dia ditemukan tewas bersama Devi Setiani (25), kekasihnya tanpa busana di kamar Hotel Central, Kisaran, Selasa (7/1/2019).
Dalam status facebook Hasyim Prasetya terungkap kalau apa yang dilakukannya merupakan pembuktian atas kesungguhan cintanya terhadap Devi.
"Ketika semua mngetahui apa yang terjadi mungkin kalian menanggap aku adalah orang paling bodoh dan tolol yang pernah anda kenal," tulisnya dalam akun pribadinya.
"Aq tau dunia tak selebar daun kelor. Yang aku lakukan ini adalah pembuktian suatu perjuangan mempertahankan dan kesungguhan," tambahnya lagi.

Baca: Kisah Anak 8 Tahun Selamat Setelah Digulung Tsunami, Jadi Yatim Piatu Setelah Jasad Ibunya Ditemukan
Baca: Germada Aceh Deklarasikan Dukungan ke Prabowo-Sandi, Ini Pernyataan Sikapnya
Baca: Mobil-mobil Tertimbun Salju, Begini Musim Dingin Ekstrem di Anatolia Timur, Turki
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Mengejutkan Pesan Terakhir Hasyim Prasetya Ditulis di Secarik Kertas Sebelum Tewas Bunuh Diri