Pernyataan Rocky Gerung yang Membuat Tawa Narasumber: Sepak Bola Pancasila hingga Padepokan Silat
Pasalnya, pernyataan-pernyataan dari Rocky banyak mengundang tertawaan dari narasumber yang hadir pada acara tersebut, Selasa (8/1/2019) malam.
Foto Desain Surat Suara Pilpres yang Diresmikan. (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)
"Dari keempat wajah itu yang potensi memalukan publik yang mana?," tanya Rocky Gerung pada KPU.
"Keempatnya itu putra-putra terbaik bangsa bang," jawab Wahyu Setiawan pada Rocky.
Tak puas dengan jawaban dari KPU, Rocky kembali menegaskan pertanyaannya.
"Woi Anda bilang ada potensi dipermalukan, yang mana potensi dipermalukan yang lain, tentu saja empat-empatnya adalah putra terbaik, kan KPU enggak bilang itu putra terbaik," kata Rocky Gerung.
"Courtesy (adab) nya adalah ada yang harus dijaga supaya tidak dipermalukan, pertanyaan saya yang mana yang punya potensi dipermalaukan, you enggak usah jawab kasih kisi-kisinya aja gitu," kata Rocky.
Jawaban dari Rocky ini pun megundang tepuk tangan dan tertawaan dari hadirin ILC.
Wahyu Setiawan yang mulanya tampak serius pun sambil menunjuk Rocky seakan dia dipermalukan dengan pertanyaan Rocky.
Baca: Dana Kampanye Capres Jokowi-Maruf Amin di Bireuen Cuma Rp 1,5 juta, Prabowo-Sandi Rp 5 Juta
Baca: Viral Video Detik-detik Kericuhan Rapat, Anggota DPRD Bombana Saling Serang
2. Sepak Bola Pancasila
Penyataan kedua yang memancing tawa adalah saat Rocky Gerung mengumpakan debat capres cawapres dengan pertandingan tinju.
Ia berharap, dalam pertandingan tinju ada yang kalah dan KO seperti halnya debat maka akan ada yang KO juga.
"You lihat ya saya beli tiket pertandingan tinju supaya ada yang KO, yang dijotos, bahkan yang terkapar, sekarang Anda bikin aturan jangan sampai KO, TKO saja."
"Loh pemilu itu mesti ada yang KO terkapar di atas ring karena dia bodoh nggak bisa bertinju, supaya dia taubat, kisi-kisi itu artinya TKO itu, artinya ajaib kan," ujarnya.
Rocky melanjutkan, KPU seperti membuat kedua paslon yang bertarung dalam debat menang semua.
Hal ini mengingatkannya pada sepak bola Pancasila yang pernah terjadi di zaman orde baru.