Kontak Senjata Kembali Terjadi dengan KKB di 'Segitiga Hitam' Papua, Satu Prajurit TNI Gugur

Peristiwa kontak senjata antara TNI dengan KKB tersebut terjadi di kawasan Longsoran Baganbaga, Distrik Yambi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.

Editor: Amirullah
Facebook TPNPB
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melalui akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) memberikan pernyataan atas pembantaian puluhan pekerja PT Istaka Karya. 

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

SERAMBINEWS.COM - Kontak senjata kembali terjadi antara TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada Jumat (18/1/2019).

Peristiwa kontak senjata antara TNI dengan KKB tersebut terjadi di kawasan Longsoran Baganbaga, Distrik Yambi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.

Bahkan, akibat kontak senjata tersebut, seorang anggota TNI gugur akibat tembakan anggota KKB.

Hal ini seperti dikutip GridHot.ID dari Antaranews.

Baca: Derita Anak Yatim Penderita Rubella, Batal Operasi karena Terbentur Dana, Haji Uma Turun Tangan

Baca: Anggaran Minim, Disparpora Singkil Usul Pembangunan Fasilitas Olah Raga ke Pemerintah Pusat

Kapendam XVII/Cenderawasih Kol Inf Muhamad Aidi memberikan pernyataan pada Sabtu (19/1/2019).

Dia mengatakan, kontak senjata itu terjadi saat anggota sedang mendistribusikan logistik.

Anggota TNI tiba-tiba diserang kelompok KKB pimpinan Lekagak Telenggen.

Hingga akibatnya, seorang anggota TNI bernama Pratu Makamu mengalami cidera.

Pratu Makamu terkena tembakan di bagian paha kiri.

Namun karena terlambat evakuasi, Pratu Makamu akhirnya meninggal dunia.

"Memang benar ada anggota TNI yang gugur dalam kontak senjata dengan KKB di Yambi," ujar M. Aidi.

Baca: Jokowi Menyatakan Dirinya Maju Pilgub DKI Tanpa Uang, Haikal Hassan: Prabowo yang Mendanai

Baca: Saat Debat Pilpres Sandiaga Sebut Ada Nelayan Dipersekusi, Kapolres Karawang Ungkap Fakta Sebenarnya

Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf M Aidi -  YouTube Antara TV

Baca: Sosialisasi Millenial Road Safety Festival di Meulaboh, Bagi Helm Gratis Hingga Tempel Stiker

"Korban, Pratu Makamu terlambat mendapatkan pertolongan dan di evakuasi akibat cuaca buruk," lanjutnya.

Jenazah Pratu Makamu dijadwalkan dievakuasi pada Sabtu (19/1/2019) ke Timika.

Kapendam M. Aidi mengatakan setelah insiden kontak senjata terjadi, anggota TNI melakukan pembersihan di sekitar lokasi.

Saat dilakukan penyisiran dan pembersihan lokasi baku tembak, anggota menemukan dua magasin laras panjang beserta amunisinya.

Anggota TNI juga menemukan dua tongkat komando yang diduga milik Lekagak Telenggen dan dokumen Tentara Pembebasan Nasional (TPN) Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Sebelumnya, kontak senjata antara TNI dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) juga terjadi pada 9 Januari 2019 di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua.

Saat itu baku tembak menewaskan seorang anggota KKB.

Kelompok Kriminal Bersenjata yang kala itu menyerang TNI berada dibawah Komando Lerymayu Telenggen.

Yang masih satu marga dengan Lekagak Telenggen.

Baik Lerymayu Telenggen maupun Lekagak Telenggen merupakan pemimpin pasukan pemberontak di Provinsi Papua.

Baca: Ketum PBNU Sebut Pembebasan Ustaz Abu Bakar Baasyir Bukti Jokowi Tak Lakukan Kriminalisasi Ulama

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua disebut tak lagi punya ideologi, murni kriminal - Tribun Jogja

Baca: Tak Pernah Sarapan dan Jarang Minum Air Putih, 2000 Batu Empedu Ditemukan di Tubuh Wanita Ini

Lakagak Telenggen sendiri selama ini dikenal sebagai pimpinan KKB paling berbahaya di Papua.

Ia bahkan disebut-sebut sebagai pimpinan KKB paling ditakuti di 'Segitiga Hitam' Papua.

'Segitiga Hitam' Papua adalah wilayah yang merujuk pada Kabupaten Puncak, Puncak Jaya dan Lanny Jaya.

Masing-masing daerah itu dikuasai oleh tiga kelompok bersenjata yang sering beraksi di daerah ini.(*)

Artikel ini telah tayang di gridhot.id dengan judul TNI Temukan 2 Tongkat Komando Diduga Milik Lekagak Telenggen, Pimpinan KKB Paling Berbahaya di 'Segitiga Hitam' Papua

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved