Pernah Kunjungi Kiai NU, Prabowo Tak Berani Minta Dukungan: Mbah Moen Tepuk Tangan

Sambil berdiri memegang mic, Prabowo menuturkan bahwa dirinya tidak berani meminta dukungan Mbah Moen lantaran derajat seorang kiai yang begitu tinggi

Editor: Amirullah
Instgram/ @indonesiaadilmakmur
Prabowo saaat itu memberikan pidatonya di kediaman Mbah Moen di atas panggung, Mbah Moen bertepuk tangan, 29 September 2018. 

SERAMBINEWS.COM - Kunjungan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi), menemui Kiai Nahdatul Ulama (NU) KH Maimun Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen menjadi perbincangan masyarakat, Jumat (1/1/2019).

Ternyata sebelumnya, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto juga pernah melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Al-anwar Kelurahan Karangmangu Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, namun pada Sabtu (29/9/2018) lalu.

Dikutip dari akun Instagram @indonesiaadilmakmur, Prabowo sempat memberikan pidatonya di kediaman Mbah Moen di atas panggung dengan spanduk bertuliskan "Silaturahmi Letjen (purn) Prabowo Subianto, Capres RI 2019 Nomor Urut 2 di Ponpes Al Anwar Sarang", Minggu (3/1/2019).

Sambil berdiri memegang mic, Prabowo menuturkan bahwa dirinya tidak berani meminta dukungan Mbah Moen lantaran derajat seorang kiai yang begitu tinggi.

Baca: Romahurmuziy Koreksi Doa Kiai NU saat Doakan Jokowi, RomiMakelarDoa Jadi Trending Twitter

Baca: Salah Sebut Nama, KH Maemun Zubair Sebut Nama Prabowo saat Doakan Jokowi: Saya Luput Sudah Tua

"Saya datang ke Kiai Maimoen merupakan bagian dari kebiasaan masyarakat ketika hendak masuk ke suatu daerah yang meminta izin kepada orang-orang yang dituakan. Seorang Kiai itu di atas, saya sowan dan tidak minta dukungan," katanya.

"Seorang ulama, seorang kiai di atas, di atas, saya tidak meminta dukungan, saya tidak meminta dukungan," ujarnya.

Namun ia mengatakan jika hatinya berharap dukungan itu hal yang lain.

"Namun dalam hati, saya minta dukungan. Itu lain. Saya juga akan memohon doa restu ke sejumlah wilayah," kata Prabowo yang disambut tepuk tangan dan tawa dari Mbah Moen hingga peserta yang hadir.

Prabowo saaat itu memberikan pidatonya di kediaman Mbah Moen di atas panggung, Mbah Moen bertepuk tangan. (Instgram/ @indonesiaadilmakmur)

Baca: Ulama NU Sebut Prabowo saat Doakan Jokowi, Tagar KyaiMaimoenDoakanPrabowo Trending di Twitter

Prabowo kembali menuturkan, ia sudah sangat merasa luar biasa hanya jika diterima kedatangannya.

"Dalam hati saya berharap dapat dukungan, tetapi saya tidak meminta dukungan, tidak boleh, saya memandang pesantren, saya memandang kiai ulama ini di atas saya hanya minta izin saya di terima saja sudah luar biasa, terima kasih," pungkasnya.

Setelah Prabowo mengucapkan hal itu terdengar suara takbir serta tepuk tangan yang hadir juga bersahutan.

Baca: Pria Muslim Ini Bantu Penuhi Kebutuhan Tunawisma di Amerika di Tengah Cuaca Beku Melanda

Dikutip dari Kompas.com, Prabowo Subianto mengatakan bahwa niatnya mencalonkan diri sebagai presiden merupakan panggilan pengabdian kepada negara, bangsa, dan masyarakat.

Ia mengaku diingatkan saat mendengarkan ceramah Jumat yang mengulas tentang tugas seorang pemimpin dan kemudian nekat mendaftarkan sebagai capres.

"Jadi, pengalaman saya menjadi prajurit selalu saja mengalami sejumlah peristiwa hingga mempertaruhkan nyawa. Inilah yang semakin mendorong untuk terus melakukan pengabdian kepada bangsa dan negara," ujarnya, 29 September 2018.

"Saya maju sebagai capres karena panggilan untuk mengabdi kepada negara. Mungkin ini yang terakhir kepada negara dan masyarakat Indonesia," lanjutnya kemudian.

Menurut Prabowo, sudah selazimnya seorang prajurit TNI dekat dengan seorang kiai mengingat berat beban tugas yang dipikulnya.

Baca: Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi: Kalau Tak Dukung Jokowi, Jangan Pakai Jalan Tol

"Seorang prajurit pasti dekat dengan kiai," kata Prabowo.

"Mencalonkan diri sebagai pemimpin adalah ibadah. Apa yang menjadi angan-angannya nanti Allah SWT yang akan menentukan," ujarnya disambut teriakan 'amin' para santri.

Pada kesempatan tersebut, Kiai Maemun juga bercerita pada zaman perjuangan bersama Mayor Sudirman dan Kecamatan Sarang merupakan salah satu wilayah yang belum pernah dijajah penjajah.

"Ayah saya juga ikut berjuang, termasuk saya dalam melawan penjajahan sehingga jiwa saya nasionalis dan religius," pungkasnya.

Prabowo Disambut Meriah

Kedatangan pasangan cawapres Sandiaga Uno ke Ponpes Al Anwar ini disambut meriah oleh pihak pesantren.

Dikutip dari Kompas.com warga Ponpes Al Anwar berkumpul mulai dari gapura gang masuk Ponpes Al Anwar hingga rumah Mbah Moen.

Tak hanya itu, Prabowo yang datang sekitar pukul 09.45 WIB disambut drumband Ponpes Al Anwar.

Prabowo turut mengungkapkan perasaanya yang disambut sedemikian rupa.

Ia tak menyangka kunjungan yang rencananya ia lakukan diam-diam disambut hangat dari masyarakat sekitar.

"Sungguh penyambutan yang luar biasa dari masyarakat dan di luar dugaan," kata Prabowo saat menyampaikan sambutan di hadapan ratusan santri dan masyarakat umum.

Baca: Mahfud MD Sebut Keributan Kasus Rocky Gerung Sudah Overdosis: Perlu Diakhiri

Baca: Arie Untung Tantang Follower Instagramnya Berfoto ala Ustadz Abdul Somad dan Ustadz Adi Hidayat

Jokowi Juga Melakukan Kunjungan

Jokowi didampingi Ibu Iriana beserta tokoh pendukung 01 juga melakukan kunjungan pada Jumat (1/2/2019), dikutip dari akun YouTube NU Lovers.

Pada kunjungan itu tampak suasana terlihat lebih formal dengan tema berlatar tirai kain putih merah dengan spanduk bertuliskan 'Sarang Berzikir untuk Indonesia Maju'.

Hadirin yang hadir juga memakai baju senada berwarna putih, termasik Mbah Moen, Jokowi, Ibu Presiden Iriana Jokowi dan hingga sejumlah tokoh kubu 01.

Jokowi dalam menyampaikan pidatonya berpesan untuk memilih calon yang sudah memiliki prestasi.

"Programnya apa dilihat gagasannya besarnya ide-idenya apa untuk daerahnya, sudah bismillah pilih, enggak usah pakai ramai-ramai fitnah-fitnah mencela, mengejek, pakai nyinyir, pakai saling menghina, itu bukan nilai-nilai agama yang kita anut, itu bukan nilai ke Indonesiaan kita," pesan Jokowi di atas mimbar.

Jokowi juga turut menuturkan isu-isu yang dituduhkan kepadanya.

Yakni mengenai isu kriminalisasi ulama dan PKI.

"Saya sudah 4 tahun ini direndahkan, dimaki, entah dihina, entah difitnah, saya diam saja, sabar, Ya Allah sabar."

"Tapi kadang ya saya perlu jawab, masa 4 tahu dibilang PKI saya diam ya saya jawab, anti ulama ya masa saya diam, ya saya jawab, kriminalisasi ulama ya masa saya diam," ujar Jokowi.

Presiden Jokowi bersama ibu negara Iriana bertemu KH Maimoen Zubair di Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu, Sarang, Rembang, Jumat (1/2/2019). (Tribunnews.com/Theresia Felisiani)

Baca: Teror Kain Api Gegerkan Semarang, Dua Motor Hangus Terbakar di Garasi

Jokowi kemudian mengakhiri pidatonya saat adzan maghrib berkumandang.

Mbah Moen kemudian melafalkan doa untuk menutup acara kunjungan Jokowi.

Mbah Moen saat itu membacakan doa dengan melihat sebuah kertas yang sudah ia persiapkan sebelumnya.

Sedangkan Jokowi duduk di samping dengan menengadahkan kedua tangannya dan menunduk khusuk, mendengarkan doa yang dipanjatkan oleh Mbah Moen.

Dilafalkan dengan Bahasa Arab, saat itu di akhir doa terdengar nama 'Pak Prabowo' diucapkan oleh Mbah Moen.

Momen salah sebut tersebut tak membuat hadirin atau Jokowi bereaksi.

Semua orang yang ada di sana termasuk Jokowi tampak terus khusuk mendengarkan lafalan doa dari Mbah Moen sampai doa tersebut usai dibacakan.

Setelah selesai, Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy (Romi) tampak mendekati Mbah Moen dan membisikkan perkataan kepada Ulama NU tersebut.

Namun tak diketahui apa yang diucapkan oleh Rommahurmuzy kepada Mbah Moen.

Setelah mendapat ucapan dari Romi, Mbah Moen langsung berbicara dan tampak seperti memanjatkan doa lagi.

Lanjutnya, melihat Mbah Moen, Jokowi kembali menegadahkan tangannya setelah sedari tadi sudah menurunkan tangannya lantaran doa sudah selesai.

Mbah Moen menjelaskan dan mengoreksi kesalahan yang dibuatnya.

"Alaa (untuk) Pak Prabowo, laa (tidak) Pak Prabowo, menawa (Tetapi) Pak Jokowi, Pak Jokowi Widodo," ucap Mbah Moen memberikan penjelasan.

Baca: Oarfish, Ikan yang Dianggap Sebagai Tanda akan Datangnya Gempa Bumi dan Tsunami

"Alliwah (menunjukkan) ikhtiyaarii (pilihanku)," lanjutnya.

Ia kemudian meminta maaf lantaran salah menyebut nama Jokowi dan justru mengatakan Prabowo.

"Jadi saya kalau luput sudah tua, saya umur 90 lebih, jadi saya dengan ini saya untuk pribadi siapa yang di samping saya enggak ada kecuali Pak Jokowi," jelas Mbah Moen kemudian.

Sembari menjelaskan kepada semua hadirin yang datang dalam acara itu, Mbah Moen juga tampak sesekali memandang Jokowi yang ada di sampingnya.

Menanggapi penuturan dari Mbah Moen, Jokowi terlihat menganggukkan dan menundukkan kepala tanda mengiyakan penjelasan dari Mbah Moen.

(Tribunwow.com/ Roifah Dzatu Azmah/ Nila Irdayatun Naziha)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pernah Dikunjungi Prabowo, Kiai NU Mbah Moen Tepuk Tangan saat Prabowo Tak Berani Minta Dukungan

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved