Caleg Tergiur Dana Pokir
LSM Masyarakat Tranparansi Aceh (MaTA) menyampaikan beberapa catatan kritis terkait alokasi anggaran pokok
“Enggak juga (banyak caleg maju karena tergiur dana pokir). Cuma selama ini yang saya pantau caleg ini terlalu banyak berjanji yang dia sama sekali tidak tahu masalah di DPR,” ungkap Dalimi yang kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPRA untuk kedua kalinya.
Sementara itu, calon anggota DPRA dari Partai Amanat Nasional (PAN), Asrizal Asnawi mengatakan, bisa saja MaTA menyampaikan pendapat seperti itu karena mungkin MaTA menemukan caleg di lapangan yang berani menggelontorkan uang terlalu banyak untuk kebutuhan kampanye.
“Mungkin mereka menemukan hal seperti itu, saat ini mungkin ada orang yang mempersiapkan sejumlah uang untuk dapat jabatan, artinya uang itu mau dikembalikan dengan jalan apa, jadi pertimbangan itu, kenapa bisa mengeluarkan sejumlah uang karena mungkin bisa mengembalikan lagi nanti saat sudah menjabat,” kata Asrizal.
Asrizal selaku caleg incumbent tidak lagi menjual dana aspirasi atau dana pokir, karena selama ini mereka memang diperhatikan oleh konstituen terhadap apa yang telah dialakukan melalui dana aspirasi. “Kalau memang baik ya mungkin akan dipilih lagi, kalau memang belum nyata mungkin masyarakat akan mencari calon yang baru,” kata Asrizal.(mas/dan)