Timnas Australia tolak bertanding di Thailand, Solidaritas untuk Hakeem al-Araibi
Araibi (25) mantan pemain tim nasional Bahrain, mengatakan dia melarikan diri dari negara asalnya karena penindasan politik.
Lembaga hak asasi manusia, Human Rights Watch mendesak pemerintah Thailand membebaskan dan membiarkan Araibi kembali ke istri dan tim sepak bola di Australia, katanya.
Baca: Museum Islam Australia di Melbourne, Mengungkap Jasa Para Penunggang Unta Membangun Negeri Kanguru
Baca: Australia Protes Pembebasan Baasyir, Maruf Amin: Itu Urusan dalam Negeri Kita
Kampanye internasional untuk pembebasannya kembali ke Australia semakin intensif.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison dan istri Araibi telah meminta Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha untuk mengizinkannya kembali.
FIFA, badan pengatur global untuk sepakbola, telah mendesak para pejabat Thailand untuk mengizinkan Araibi kembali ke Australia, sikap yang juga didukung oleh Komite Olimpiade Internasional.
Namun, Pengadilan Thailand pada Senin (4/2/2019) lalu, mulai menyidangkan kasus tersebut.
Pengadilan akan memutuskan apakah dia akan diekstradisi ke Bahrain atau diizinkan terbang kembali ke Australia di mana dia memiliki status pengungsi.
“Mungkin butuh berbulan-bulan untuk mencapai keputusan,” kata Suriyan Hongwilai, juru bicara Pengadilan Keadilan.
Baca: Komandan Armada Kelima Amerika Serikat di Timur Tengah Ditemukan Tewas di Bahrain
Baca: Bahraini, antara ISIS dan Tabib
Dalam persidangan pertama pada hari Senin, Pengadilan Thailand sepakat memperpanjang penahanan Hakeem yang menghadapi tuntutan deportasi.
Pengadilan memberi waktu pengacara sampai 5 April untuk menyerahkan dokumen penolakan ekstradisi dan menetapkan 22 April untuk pemeriksaan pendahuluan terhadap saksi dan bukti, kata Nadthasiri Bergman, kuasa hukum Hakeem.
Wartawan, aktivis, dan pejabat serta diplomat dari 13 negara, termasuk duta besar Australia untuk Thailand Allan McKinnon, ikut menyambut kehadiran Hakeem di pengadilan.
"Jangan kirim saya ke Bahrain," kata pesepak bola itu, yang mengatakan menghadapi penganiayaan dan penyiksaan jika dideportasi ke Bahrain.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah mendesak Thailand untuk menghentikan ekstradisi Hakeem ke Bahrain.
Dalam sebuah surat kepada Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha, Morrison menekankan bahwa kasus Hakeem adalah masalah penting baginya secara pribadi, Pemerintah Australia, dan masyarakat Australia.(Anadolu Agency)