Sejarah Si Mangkuk Ayam Jago yang Legendaris, Sudah Ada Sejak Dinasti Ming

Melihat hal itu, produsen asli mangkuk ayam jago mengimbau agar pengusaha lain tidak menggunakan desain gambar yang sama.

Editor: Fatimah
Tribunnews.com
Orang Kanton biasa menyebutnya dengan Jigongwan, penduduk di wilayah Tiongkok bagian utara Gongjiwan. 

Dalam perkembangan selanjutnya, bagi petani di Tiongkok, mangkuk ayam jago merupakan lambang kerja keras untuk mendapat kemakmuran.

Ini mengingat peran ayam jago yang selalu membangunkan mereka di pagi hari untuk segera bekerja di ladang.

Baca: Ketinggalan Pesawat, Penumpang Ini Justru Dituntut dan Digugat Maskapai Lufthansa Rp 33,5 Juta

Incaran kolektor

Sekitar awal abad 20, mangkuk ayam jago mulai merambah dunia. Awalnya dibawa oleh para perantau, yang pabriknya berada di Provinsi Guangdong.

Lalu menyebar ke beberapa negara di Asia Tenggara. Mangkuk ayam jago pun semakin banyak diproduksi. Mulai dari menggunakan teknik gambar tangan hingga mesin.

Saat ini, cawan ayam jago pada masa kekaisaran menjadi buruan bagi para kolektor barang antik di seluruh dunia.

Baca: VIDEO - 478 Mahasiswa Kota Subulussalam Terima Beasiswa

Sebuah ‘Cawan Chenghua’ yang hanya ada empat di dunia, pernah dilelang oleh badan lelang Sotheby di Hong Kong pada tahun 1960, 1970an, 1980an, 1990an dan terakhir pada 2014.

Lelang tertingginya mencapai 36,3 juta dollar AS.

Nah, bagaimana? Menarik bukan? 

Mangkuk ayam jago yang merupakan simbol keberuntungan, kerja keras, dan kemakmuran bisa menjadi salah satu pilihan piranti makan di rumah kita.

Juga sebagai benda nostalgia masa lalu saat menikmati semangkuk mi ayam atau soto di warung makan bersama keluarga.  (Agni Malagina)

Artikel ini tayang pada Intisari Online dengan judul : Sejarah Mangkuk Ayam Jago yang Legendaris, Sudah Ada Sejak Dinasti Ming!

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved