Giliran Tagar #UninstallJokowi dan #ShutDownJokowi Trending Topic di Twitter

Tak lama setelah #UninstallBukaLapak trending, kini muncul tagar trending baru yang tak kalah heboh yaitu #UninstallJokowi dan #ShutDownJokowi.

Penulis: Faisal Zamzami | Editor: Faisal Zamzami
Kolase Serambinews.com/Kompas.com/Twitter
#UnInstallJokowi dan #ShutDownJokowi Trending Topic Twitter 

SERAMBINEWS.COM - Ternyata Gerakan #uninstallbukalapak kini berbuntut panjang. 

Tak lama setelah #UninstallBukaLapak trending, kini muncul tagar trending baru yang tak kalah heboh yaitu  #UninstallJokowi dan #ShutDownJokowi.

 Warganet kembali menunjukkan sikapnya terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) lewat media sosial dengan menggaungkan tanda pagar (tagar) #UninstallJokowi dan #ShutDownJokowi.

Tagar #UninstallJokowi pun menjadi tren paling ramai dibicarakan di Indonesia bahkan dunia, sejak pagi Jumat (15/02/2019).

Hastag #UninstallJokowi hingga Jumat malam menjadi trending nomor 2.

Bahkan, sejumlah warganet yang menyerukan #UnistallJokowi ini malah mengajak masyarakat untuk tidak memilih Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019 tanggal 17 April mendatang.

Seperti cuitan akun @Nabila, "Cawapres harapan gue nih"

"Bang @sandiuno berkunjung di Pantai Kelapa Tuban"

"Amazing bet penyambutan masyarakat Tuban keren"

#UninstallJokowi pic.twitter.com/WnnLjQ3ZKE"

Netizen lainnya, @Ariffahyudi: "Pantasan pada nggak senang sama bukalapak... #DukungBukalapak #UninstallJokowi

Bahkan Muhammad Said Didu juga ikut meramaikan #UninstallJokowi.

Dalam cuitannya, Said Didu mengatakan, tidak habis pikir hanya karena mention Achmad Zakky pendiri buka lapak yang sangat profesional dan obyektif, tapi tidak secara langsung mendukung Patahana langsung dihajar dengan mention-mention yang tidak pantas.

@saididu: " Saya tdk habis pikir, hanya krn mention Achmad Zakky pendiri buka lapak yg sangat profesional, obyektif tapi tdk secara langsung mendukung Patahana langsung dihajar dg mention2 yg tdk pantas. Pemimpin itu utk seluruh rakyat !!! #UninstallJokowi.

Menyusul itu, tagar #ShutDownJokowi juga sempat jadi trending topic sejak sore ini sekitar pukul 16.30 WIB.

#ShutDownJokowi hingga Jumat malam menjadi trending nomor 4.

Salah satu netizen @reksonagoro dalam cuitannya mengatakan, jika rakyat sudah bergerak, penguasa sekuat apapun akan tumbang! Setelah #UninstallJokowi segera lanjutkan dengan #ShutDownJokowi ....

@Zieqmoch: Stelah sempat turun... Kini memuncak lagi. Cebong buduk pasti pada heran.. #UninstallJokowi #ShutDownJokowi

Sebelum hastag #UninstallJokowi dan #ShutDownJokowi muncul, ada juga bentuk dukungan ke Bukalapak dengan hastag #DukungBukaLapak.

Ketiga hastag itu memuat cuitan untuk mendukung apa yang diungkapkan CEO Bukalapak Achmad Zaky.

Menurut mereka Achmad Zaky berhak mengeluarkan pendapatnya.
Fenomena ini diduga akibat dari trending-nya tagar #uninstallbukalapak.

Beberapa orang nampaknya membuat momen ini malah menjadikan "kesempatan" berpolitik.
Salah satu akun Twitter @ekowBoy berkomentar:

"Bos Bukalapak kritik Jokowi pake data bukanya dijawab malah dibully kaum dungu.

Ini jadi spirit baru buat milenial & UMKM unutk gelorakan gerakan #UninstallJokowi 17 April..!!"

Salah satu cuitan netizen
Salah satu cuitan netizen (Twitter)

Dilaporkan sebelumnya, bahwa Achmad Zaky telah memberikan klarifikasi terkait cuitannya yang membuat heboh tersebut.

Menilik banyaknya warganet yang mempersoalkan, Zaky pun mengklarifikasi twitnya itu.
Dia pun meminta maaf jika ada kesalahpahaman mengenai twit itu.

"Saya, Achmad Zaky selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial," ujar Zaky, dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (15/2/2019).

Zaky mengungkapkan bahwa ia tidak bermaksud untuk mendukung atau tidak mendukung suatu calon presiden tertentu.

Menurut Zaky, twit itu merupakan ajakan untuk bersama membangun Indonesia melalui penelitian dan pengembangan ilmiah.

Selain itu, Zaky juga sangat memperhatikan kemajuan industri teknologi di Indonesia.

Oleh karena itu, ia berharap agar investasi dalam bidang riset dan sumber daya manusia (SDM) yang tinggi bisa menjadi salah satu pendorong kemajuan Indonesia.

"Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya," ujar Zaky.(*)

Baca: Ada Media yang Buat Berita Ahok akan Gantikan Maruf, Ini Tindakan Timses Jokowi

Baca: Di Depan Kapolda Aceh, Ulama Berharap Polres Subulussalam Segera Diresmikan

Baca: Video Cekcok Warga Cengkareng Gara-gara Masak Daging Babi Jadi Viral di Medsos

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved