Kisah Terpidana Mati 3 Kali Lolos dari Hukuman Gantung, Algojo Kelelahan Jalankan Eksekusi
Sebagai terpidana mati di Malawi, Afrika, Byson Kaula nyaris dieksekusi sebanyak tiga kali.
"Dia adalah satu-satunya yang bisa mengoperasikan mesin itu. Dan hari itu, dia mengatakan, sudah terlalu banyak hari ini. Saya akan datang bulan depan," kata Byson.
Uniknya, kejadian sama berulang dua kali lagi.
Sang algojo lagi-lagi berhenti bekerja sebelum seluruh terpidana mati dieksekusi.
"Di kesempatan ketiga, semua terpidana dieksekusi kecuali saya," ujar Byson.
Byson memang amat beruntung, tetapi pengalaman itu membuatnya depresi dan nyaris bunuh diri dua kali.
Dan, dua kali pula Byson selamat dari percobaan bunuh dirinya itu.
Setelah situasi politik di Malawi berubah dan sistem multipartai diberlakukan pada 1994, semua eksekusi hukuman mati ditunda.
Vonis hukuman mati di Malawi memang masih diberikan, bahkan hingga hari ini.
Namun, tak ada presiden yang meneken perintah eksekusi selama 25 tahun terakhir.
Para terpidana mati biasanya menunggu bertahun-tahun atau hukuman mereka diubah menjadi penjara seumur hidup.
Saat itu, Byson dipindahkan dari bagian khusus terpidana mati di LP Zomba ke bangsal umum penjara itu.
Nampaknya, Byson harus menghabiskan hidupnya di sana.
Dia kemudian melibatkan diri dalam program pendidikan di penjara, baik belajar maupun mengajar.
Di dalam hatinya, Byson sudah tak berharap bisa bebas dan pulang ke kediamannya.
Baca: Dua Tahanan yang Kabur dari Rutan Takengon Dibekuk Polisi
Baca: Daftar 15 Ponsel Terbaru Siap Meluncur Februari 2019, Mana yang Jadi Incaranmu?
Lalu pada 2007, nyaris seperempat abad sejak Byson dipenjara, sebuah kasus historis mengubah semuanya.