Warga Merasa Diintimidasi Petugas PLN, Telat Bayar Listrik Karena Gajian Akhir Bulan
Teti mengku heran dengan ancaman tersebut. Sebab, selama ini dia tidak pernah menunggak tagihan listrik hingga berbulan-bulan
Warga Merasa Diintimidasi Petugas PLN, Telat Bayar Listrik Karena Gajian Akhir Bulan
SERAMBINEWS.COM - Warga RT 05, RW 02, Kelurahan Karangpamulang, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung, merasa diintimidasi oleh petugas PLN yang datang untuk memeriksa dan memberikan surat tagihan listrik bulanan.
Teti Rohaeti (48), salah seorang pelanggan PLN, mengatakan, belum lama ini petugas PLN datang ke rumahnya dengan nada mengancam.
Ibu satu anak tersebut mengatakan, petugas PLN tersebut mengancam akan mencabut dan memutuskan sambungan listrik di rumah Teti apabila ia tidak membayar tagihan listrik sebelum tanggal 21 Februari 2019.
Baca: Gadis Cantik Ini Kabur Jelang Hari Pernikahan, Tak Mau Dijodohkan dengan Pria Pilihan Orangtua
Baca: Kankemenag Abdya Terima Tujuh Calon Petugas Haji, Ini Jadwal Ujian Tulis, CAT dan Wawancara
“Ngancamnya kalau enggak bayar sampai tanggal 21 Februari mau diputus dan dicabut listriknya,” kata Teti saat ditemui di rumahnya, Kamis (21/2/2019).
Teti mengku heran dengan ancaman tersebut. Sebab, selama ini dia tidak pernah menunggak tagihan listrik hingga berbulan-bulan.
Meski demikian, dia mengakui memang tidak pernah membayar tagihan listrik tepat waktu lantaran suaminya biasa menerima gaji di akhir bulan.
Baca: Dewan Pidie Soroti Relokasi Puskesmas Kota Sigli, Ini Persoalannya
Baca: Derita Bayi M Arkan, Kisah Pilu di Samudera Aceh Utara
“Biasanya bayar akhir bulan enggak ada masalah. Kenapa ini tiba-tiba diancam. Biasanya kan kalau nunggak tiga bulan baru diputus,” ucapnya.
Selain itu, Teti mengatakan, petugas PLN tersebut juga memaksa akan mengganti meteran listrik pascabayar ke meteran prabayar atau yang lebih dikenal dengan token apabila tidak membayar tagihan listrik sebelum tanggal 21 Februari.
“Saya juga dipaksa tanda tangan (ganti meteran prabayar). Saya iya iya saja karena takut,” katanya.
Baca: Pamit Takziah, Wanita ini Tewas Saat Berhubungan Intim dengan Selingkuhan, Ternyata Ini Penyebabnya
Warga lainnya, Priwadi (57) mengutarakan hal yang sama. Dia menilai, apa yang dilakukan petugas PLN merupakan kesewenang-wenangan.
Dia tidak bisa menuruti ancaman petugas PLN lantaran rumah yang ditempatinya adalah rumah sewa.
“Bagaimana kalau orang punya uangnya di akhir bulan. Masa main putus listrik begitu saja. Kenapa kami orang kecil jadi yang digencet,” ucapnya.
Baca: Cerita Ustadz Abdul Somad Tentang Iwan, Pelantun Lagu “Wulan” yang Kini Punya Pondok Tafizh Alquran
Baca: Siswa SMK ini Tantang Tinju Gurunya, Diduga Tak Terima Ponselnya Disita
Selain itu, Priwadi menilai, meteran pascabayar yang digunakan saat ini di rumah kontrakannya jauh lebih murah ketimbang menggunakan meteran prabayar meski dengan KWh yang sama.
“Barang elektronik saya enggak banyak. Kalau pakai token sebulan bisa habis Rp 100.000. Kalau pakai ini (meteran pascabayar) paling besar cuma Rp 70.000 sebulan,” katanya.
Respons PLN
Dihubungi melalui ponselnya, Deputy Manajer Komunikasi & Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat, Iwan Ridwan membenarkan pihaknya bakal melakukan pemutusan apabila tagihan listrik tidak dibayar sebelum tanggal 20.
Baca: Saluran Irigasi yang Dibangun dengan Dana Miliaran Rupiah di Semadam Agara Amblas dan Roboh
Baca: Daftar 15 Ponsel Terbaru Siap Meluncur Februari 2019, Mana yang Jadi Incaranmu?
“Kalau mengikuti aturan akan diputus sementara, bukan dicabut. Kalau tiga bulan tidak dibayar baru akan dicabut,” jelas Iwan.
Meski demikian, Iwan menyayangkan tindakan petugas PLN yang dinilai mengintimidasi.
“Mungkin hanya kesalahan dalam penyampaian kepada pelanggan saja,” ucapnya.
Selama ini, lanjut Iwan, toleransi yang diberikan kepada pelanggan yang kerap telat membayar tagihan listrik lantaran kurangnya petugas pemutus aliran listrik di lapangan.
Baca: Suporter Persib Bandung Teriak Nama Prabowo Saat Gubernur Jabar Ridwan Kamil Masuk Stadion
Baca: Juventus Kalah 0-2 dari Atletico Madrid, Massimiliano Allegri Bilang Masih Mudah Dibalikkan
“Kita akui, kita memang kekurangan tenaga di lapangan. Sejak Desember 2018 lalu target kita memang zero tunggakan,” katanya.
Selain itu, Iwan memastikan tidak ada paksaan untuk mengganti meteran listrik dari prabayar ke pascabayar.
“Kalau sudah terlalu sering nunggak sampai tiga bulan kami sarankan untuk mengganti dari pascabayar ke prabayar,” katanya.(*)
Baca: Sumur di Tanah Jambo Aye Ini Semburkan Lumpur Setinggi 10 Meter
Baca: Kisah Terpidana Mati 3 Kali Lolos dari Hukuman Gantung, Algojo Kelelahan Jalankan Eksekusi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Telat Bayar Listrik, Warga di Bandung Merasa Diintimidasi Petugas PLN