UPDATE survei Elektabilitas Jokowi vs Prabowo Setelah Debat Ke-2 Capres, Jumat 22 Februari 2019
Inilah update terbaru elektabilitas Calon Presiden 2019 Jokowi dibanding Calon Presiden 2019 Prabowo Subianto hari ini Jumat 22 Februari 2019
Perdebatan itu terjadi dalam sebuah acara diskusi bertajuk "Batasan Norma Dalam Debat Capres" di media center DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/2/2019).
Hadir pula Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja sebagai salah satu narasumber diskusi.
Mereka diundang untuk membahas polemik dugaan pelanggaran tata tertib debat kedua oleh calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.
Perdebatan bermula saat Fadli Zon menuturkan pandangannya mengenai penampilan kedua calon presiden dalam berdebat.

Baca: Menelusuri Buzzer Hoaks Pilpres, Digaji Ratusan Juta hingga Donatur Bersedia Sumbang Rp 2 Miliar
Baca: Videonya Viral, Caleg DPRD yang Senam Sambil Injak Sajadah Minta Maaf, Mengaku Khilaf dan tak Teliti
Menurut dia, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto tampil layaknya seorang negarawan yang menyentuh persoalan substantif, filosofis, dan strategis.
Sementara itu, Fadli menganggap Jokowi seperti sedang menjalani "managerial debate" karena terlalu banyak memaparkan data dan angka serta hal-hal teknis.
"Sebetulnya debat juga satu contest of character dari masing-masing kandidat bagaimana dia menempatkan diri," ujar Fadli.
"Apakah dia menempatkan diri sebagai seorang negarawan atau dia sebagai politisi, apakah dia sebagai manajer atau dia sebagai tukang. Diibaratkan begitu," tuturnya.
Saat mendapat giliran berbicara, Maruarar membalas kritik yang dilontarkan Fadli. Maruarar mengatakan, Jokowi memang sudah terbiasa dihina oleh lawan politiknya.
Kendati demikian, kata Maruarar, masyarakat lebih melihat rekam jejak Jokowi sebagai pemimpin. Misalnya, saat Jokowi menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta dan Presiden RI.
Terbukti Jokowi juga berhasil memperoleh suara terbanyak dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 dan Pilpres 2014.
Maruarar pun menyinggung catatan Prabowo yang tak pernah menang, baik ketika menjadi cawapres pada Pilpres 2009 dan sebagai capres di Pilpres 2014.
"Terbukti Pak Jokowi enggak pernah kalah dalam kontestasi politik yang dipilih langsung oleh Rakyat dan Bapak Prabowo kebetulan belum pernah menang, kecuali jadi Ketua Umum Gerindra," ucap Maruarar. Pernyataan politisi PDI-P itu lantas membuat sejumlah peserta diskusi tertawa kecil.
Prabowo, lanjut Maruarar, belum pernah memiliki rekam jejak bisa meyakinkan rakyat. Bahkan Prabowo disebut belum pernah menjadi pemimpin di level kota seperti ketika Jokowi menjadi Wali Kota Solo.
"Untuk jadi Gubernur juga belum pernah. Apalagi jadi presiden. Itu fakta," kata Maruarar.