Bangsa Darkhad Penjaga Setia Jiwa Genghis Khan, Sudah 800 Tahun Lamanya

Darkhad menganggap diri mereka sebagai keturunan Bo'orchu dan Muqali, dua jenderal Genghis Khan yang terhormat.

Editor: Fatimah
Ancient Origins
Suku Bangsa Darkhad 

SERAMBINEWS.COM - Bangsa Darkhad adalah suku Mongol yang tinggal di Mongolia utara.

Mereka merupakan orang-orang nomaden dan melanjutkan cara hidup tradisional ini.

Bangsa Darkhad juga merupakan pelindung peninggalan Genghis Khan, sebuah peran yang telah mereka jalani berabad-abad.

Penjaga Makam Jenghis Khan

Baca: New Honda Mobilio Diluncurkan, Ini Harganya di Aceh

Darkhad menganggap diri mereka sebagai keturunan Bo'orchu dan Muqali, dua jenderal Genghis Khan yang terhormat.

Meskipun lokasi tepat Genghis Khan adalah rahasia yang hilang dari sejarah, Darkhad terus menjaga barang-barang peninggalan dan mempertahankan pemujaannya.

Dapat dibilang bahwa hanya segelintir Darkhad yang menjadi penjaga-penjaga ini.

Sementara anggota lainnya melakukan pekerjaan lain untuk mencari nafkah.

Baca: Menpan RB Tetapkan Passing Grade Kelulusan Seleksi P3K, Ini Nilainya

Dalam gaya hidupnya yang nomaden, suku Bangsa Darkhad tinggal di gers, yang dapat dengan mudah diatur atau diturunkan.

Para Darkhad yang bertanggung jawab menjaga peninggalan Genghis Khan ini melakukan tugasnya di Mausoleum Genghis Khan (makam) di Ordos, Mongolia Dalam.

Namun, ini tidak selalu terjadi karena mausoleum itu sendiri hanya dibangun selama abad ke-20 sementara Darkhad telah menjadi penjaga Genghis Khan selama sekitar 800 tahun.

Baca: Kebijakan Bupati Naikkan Tarif Baru Air PDAM di Aceh Timur Dinilai Memberatkan Konsumen

Sebelum pembangunan mausoleum, peninggalan Jenghis Khan disimpan di delapan gers putih.

Ada berbagai peninggalan yang disimpan, misalnya Suledu senjata seperti trisula.

Ada juga helai rambut unta yang berisi napas terakhir Genghis Khan.

Menurut tradisi, ketika Genghis Khan berada di ranjang kematiannya, seorang dukun mencabut sehelai rambut dari dahi unta jantan kulit putih dan meletakkannya di mulut pemimpin Mongol itu.

Baca: Puluhan Murid SD di Abdya Ikuti Olimpiade Sains Kuark 2019

Setelah rambut menyerap nafas terakhir Genghis Khan, rambut itu ditempatkan di dalam tas sebagai penanda jiwanya.

Bangsa Mongol percaya bahwa sementara tubuh fisik dapat mati, jiwa tetap ada.

Khususnya pada benda-benda yang digunakan oleh almarhum.

Baca: Sea Squirt, Hewan Kecil Elastis yang Menyerap Polusi Plastik Lautan

Oleh karena itu, peninggalan ini tidak dianggap sebagai benda belaka, tetapi berisi jiwa Genghis Khan sendiri.

Makam Besar nan Indah Genghis Khan

Peninggalan Genghis Khan terus berada di gers yang dilindungi oleh Darkhad selama abad-abad setelah kematiannya.

Hanya pada tahun 1954 sebuah struktur permanen dibangun untuk menggantikan tempat itu.

Selanjutnya, makam besar nan indah Genghis Khan dibangun kembali pada awal 1980-an.

Baca: Tren Veneer Gigi di Kalangan Artis, Berikut Bocoran dari Dokter Ahli Soal Harganya

Para Darkhad, tentu saja, terus melayani sebagai penjaga Genghis Khan.

Pada 2005, renovasi besar-besaran direncanakan untuk makam.

Namun para Darkhad mengklaim bahwa itu adalah upaya untuk mengubah makam menjadi taman hiburan.

Artikel ini tayang pada Intisari Online dengan judul : Bangsa Darkhad, Penjaga Setia Jiwa Genghis Khan Sejak Sang Panglima Berbaring di Ranjang Kematiannya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved