Pria yang Tewas Dianiaya Karena Diduga Curi Helm, Istri Ungkap Kondisi Suami saat Pertama Ditemukan

Pengakuan itu diungkap Friska saat ditemui di rumah mertuanya yang berada di Jalan Tangkul I, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung.

Editor: Amirullah
Tribun Medan
Friska Silaban, istri Joni Silalahi yang tewas di keroyok Satpam di Unimed, Selasa (19/2/2019). 

Ia menyayangkan sikap para petugas keamanan yang bukannya mendamaikan keadaan, justru turut andil dalam penganiayaan itu.

"Jujur saya sangat kecewa kali, sangat kali, melihat perlakuan main hakim sendiri terhadap suami saya. Satpam kan seharusnya mengamankan bukan ikut mengeroyok sampai tewas," jelasnya.

Baca: Nelayan Dilaporkan Hilang, Wakil Bupati Abdya Koordinasikan Pencarian

Sempat Larang Suami Keluar Rumah

Friska mengaku sempat melarang sang suami untuk keluar bepergian.

Namun ia menuturkan bahwa dirinya tak memiliki firasat apa pun tentang kematian suaminya.

"Tapi pas dia mau keluar untuk terakhir kali waktu itu, sempat saya larang. Karena kami tinggal berdua biar ada yang jaga kami dirumah," ucap Friska.

Mirisnya, pertemuan itu merupakan pertemuan terakhirnya dengan sang suami.

Friska menuturkan bahwa semasa hidup, Joni dikenal sebagai sosok bapak yang mencintai anaknya.

"Anaknya enggak bisa lepas dari dia sangat dekat kali sama dia," sebutnya.

Namun hingga kini, ia mengatakan bahwa putranya belum menyadari bahwa sang ayah telah tiada.

"Biasanya dia manggil-manggil papa. Tapi sampai hari ini belum ada di kecarian. Enggak tahulah satu atau dua hari lagi," jelasnya.

Joni Pernando Silalahi (30), korban penganiayaan diduga pelaku pencuri helm di Unimed (Capture Facebook Octavia Sinabutar)

Baca: Neno Warisman dan Puisi Munajat 212 yang Bikin Heboh, Begini Jejak Rekam Sebelum Sentuh Politik

Wanita yang kini tengah hamil dengan usia kandungan berjalan empat bulan lebih itu meminta, agar petugas berwenang memberikan hukuman yang adil bagi para pelaku penganiayaan.

"Saya cuma minta semoga kasus ini cepat diproses. Para satpam itu dihukum seberat-beratnya," ungkapnya.

Lebih lanjut, dirinya tak pernah membayangkan jika ia harus melahirkan dengan kondisi suaminya tak dapat menemani proses persalinan.

Apalagi setelah kematian suaminya, ia harus hidup sendiri dan mengasuh anak yang masih berusia 1 tahun 3 bulan.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved