Kisah Inspiratif

Ini Sosok di Balik Video Viral Seorang Ayah Gantikan Anaknya Terima Ijazah di Wisuda UIN Ar raniry

Hasil karya Bang Jol telah membuat banyak pihak tersentuh. Bahkan siapa pun akan dibuat terharu dan berurai air mata saat melihat rekaman video terseb

Penulis: Ansari Hasyim | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/IST
Zulmahdi, sosok perekam video viral ayah gantikan putrinya di wisuda mahasiswa UIB Ar Raniry. 

Toga itu diserahkan Rektor UIN Ar Raniry Prof Dr Warul Walidin MA yang datang mengunjungi rumah almarhumah sehari setelah wisuda berlangsung, Kamis (28/2) sore.

Rektor UIN Ar Raniry Prof Dr Warul Walidin MA yang datang mengunjungi rumah almarhumah sehari setelah wisuda berlangsung, Kamis (28/2/2019) sore.  Rektor juga menyerahkan toga diterima kedua orang tua almarhum, Bukhari danĀ  Nurbayani dengan tangan bergetar dan mata berkaca-kaca.
Rektor UIN Ar Raniry Prof Dr Warul Walidin MA yang datang mengunjungi rumah almarhumah sehari setelah wisuda berlangsung, Kamis (28/2/2019) sore. Rektor juga menyerahkan toga diterima kedua orang tua almarhum, Bukhari dan  Nurbayani dengan tangan bergetar dan mata berkaca-kaca. (SERAMBINEWS.COM/FB BUDI AZHARI)

Toga diterima kedua orang tua almarhum, Bukhari dan  Nurbayani dengan tangan bergetar dan mata berkaca-kaca.

Di hadapan rombongan takziah UIN, tampak tak banyak kata yang bisa diucapkan Bukhari.

Ia hanya mengatakan terima kasih karena pihak kampus masih memberi kesempatan kepadanya untuk mengambil ijazah anaknya, meskipun sang anak sudah tiada.

“Saya rasa, ini (ijazah) adalah yang terbaik yang ditinggalkan oleh anak saya, saya rasa cuma ini, saya tidak sanggup tidak berbicara lagi,” tutup Bukhari dengan suara terseda-seda.

Ia langsung menutup sambutan dan duduk, karena suaranya tampak semakin berat saat bercerita tentang anaknya.

Namun kepada Serambi sang ayah masih mampu bercerita banyak tentang sang anak. Berbeda dengan istrinya Nurbayani, ia tampak terus mengeluarkan air mata saat menceritakan kisah perjalanan hidup anaknya.

Ia mengisahkan, Rina merupakan satu-satunya anaknya yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Sedangkan dua adiknya menempuh pendidikan di pesantren dan yang paling bungsu masih bersekolah SMP.

Karena ayahnya seorang tukang bangunan dan ibunya bertani di sawah, tentu perjuangan Rina dalam menempuh pendidikan dalam serba keterbatasan.

Di saat tidak kuliah Rina sering membantu ibunya pergi ke sawah. Pada waktu luang yang lain, Rina pun mengajar ngaji anak-anak di balai pengajian yang ada di depan rumahnya.

Ustaz Adi Hidayat bersama kedua orang tua Rina Muarami.
Ustaz Adi Hidayat bersama kedua orang tua Rina Muarami. (SERAMBINEWS.COM/IST)

Menurut Nurbayani, untuk memenuhi kebutuhan kuliahnya Rina sering berupaya sendiri. Misalnya, untuk membeli laptop, maka Rina langsung mengusahakan sepetak sawah milik orang tuanya, yang hasilnya untuk membeli laptop.

Baca: Ustaz Adi Hidayat Janjikan Hadiah Umrah untuk Ayah Rina Muharami karena Jadi Inspirasi Bagi Pelajar

“Memang saya sangat usahakan untuk kuliah Rina, kadang saya mengupah di sawah orang, hasilnya saya kasih buat uang minyak dia. Tapi mungkin sudah di sini ajalnya. Memang dalam hidup kita ini ada kesenangan dan ada kesedihan,” ujar ibunya sambil terus membasuh air mata dan memeluk erat toga pemberian kampus.

Sang ayah juga bercerita, jika anaknya pernah bercita-cita berkuliah di Jepang, karena ia memang bisa berbahasa Jepang. Namun Bukhari tidak mengizinkannya, karena ia khawatir anak gadisnya jauh dari keluarga.

Namun setelah selesai pendidikan sarjana, kepada ayahnya, Rina pernah mengungkapkan keinginannya melanjutkan S2 sambil bekerja sebagai guru Bahasa Jepang.

Karena cita-citanya kelak ingin menjadi dosen. Namun pada kesempatan lain, kepada sang ibu Rina juga pernah mengungkapkan jika selesai di kampus ia ingin mengaji di pesantren.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved