Pembunuhan Bocah 3 Tahun Asal Indonesia di Malaysia, Ini Faktanya: Bercak Darah Hingga Motif Pelaku
Soalnya, potongan tubuh yang tercerai-berai dalam jarak 200 hingga 500 meter di tengah hutan itu ditemukan oleh anjing pelacak atak K-9.
Rosmaliah berkata, awalnya hubungan mereka baik-baik saja, namun istrinya kemudian cemburu padanya sehingga ia akhirnya meninggalkan rumah itu pada 7 Januari lalu.
Atas saran suami-istri itu, ia kemudian menitipkan Nur Aisyah di rumah tersebut sementara ia bekerja di sebuah restoran di Pantai Cenang.
Rosmaliah tinggal di mess yang disediakan restoran sehingga tidak mungkin membawa anak.
Saat menjenguk anaknya pada 22 Februari lalu, pasangan suami-istri itu mengatakan kepadanya bahwa anaknya sudah diserahkan kepada orang lain.
“Ramlan kemudian datang ke asrama tempat saya dan memberitahu bahwa anak saya sehat dan akan dibawa bertemu dengannya dalam waktu dekat," kata Rosmaliah kepada Berita Harian.
“Pada 28 Februari lalu, Ramlan dan istrinya datang dan membujuk kembali untuk tinggal bersama mereka, tetapi saya enggan kerana mereka tidak mau memberitahu di mana anak saya berada,” katanya.
2. Nur Aisyah Sudah Meninggal
Pada saat itu, sebenarnya Nur Aisyah sudah meninggal karena menurut keterangan polisi, Nur Aisyah dihabisi pada 16 Februari lalu.
Lalu kenapa Ramlan dan Roslina kembali membujuk Rosmaliah tinggal di rumahnya?
Ini juga belum terjawab, tetapi bisa jadi ada niat untuk membunuh sang ibu karena kematian Nur Aisyah tidak akan mungkin ditutupi selamanya.
Alasan lain Rosmaliah tidak mau tinggal karena keluarga Ramlan tifak cocok dengannya.
Ramlan, kata dia, pernah beberapa kali menampar Nur Asyiah di depan matanya.
Selain itu, seluruh badan anaknya juga pernah ada kesan lebam dan kesan disundut api rokok.
“Ketika tinggal bersamanya di kuarters (rumah dinas) itu, saya cuba untuk melarikan diri tetapi lelaki itu menghalangi dan mengunci pintu rumah."