Ethiopian Airlines Jatuh

Jatuh Dua Kali, Ini 5 Hal Tentang Pesawat Boeing 737 MAX 8 Hingga Soal Catatan Keselamatan

Penyebab kecelakaan yang menewaskan 157 orang belum diketahui, namun ini merupakan kali kedua jatuhnya model pesawat yang sama.

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa/ Via Kompas.com
Boeing 737 MAX 8 Ethiopian Airlines. (Istimewa) 

Insiden terbaru yang melibatkan maskapai Ethiopian Airlines kembali memicu kekhawatiran tentang MAX8.

Maskapai milik pemerintah Etiopia itu setidaknya memiliki 6 pesawat MAX 8 lainnya dan tidak akan menghentikan operasional armada itu.

CEO Ethiopian Airlines Tewolde GebreMariame mengatakan, terlalu dini untuk mengambil keputusan seperti sebab belum diketahui penyebab terjadinya kecelakaan.

4. MAX 8 di maskapai lain

Lalu, siapa saja yang mengoperasikan pesawat 737 MAX 8?

Southwest Air, Lion Air, Norwegian Air International, flydubai, WestJet, Shanghai, Air China, American Airlines, SilkAir, China Eastern Airlines, Air Canada dan banyak maskapai terkemuka lainnya di seluruh dunia memiliki MAX 8.

Tak ada satu pun dari maskapai tersebut yang mengeluarkan pernyataan tentang kemungkinan menarik pesawat model itu.

Baca: Jatuhnya Ethiopian Airlines ET302 Tewaskan 157 Orang, Ini 4 Kesamaan Kecelakaan Lion Air JT610

Baca: WNI Korban Jatuhnya Ethiopian Airlines Bernama Harina Hafitz, Korban Bekerja Sebagai Staf PBB

Baca: Dunia Bersatu dalam Duka atas Jatuhnya Pesawat Ethiopian Airlines yang Tewaskan 157 Orang

5. Picu Pertanyaan soal Catatan Keselamatan Boeing 737 Max 8

Untuk kali kedua dalam kurang dari enam bulan, pesawat Boeing 737 Max 8 jatuh selang beberapa menit setelah lepas landas dan menewaskan semua penumpang.

Lalu, timbul pertanyaan baru tentang keamanan model pesawat yang dianggap penting bagi rencana masa depan perusahaan raksasa AS tersebut.

Diwartakan AFP, pesawat 737 Max 8 yang dioperasikan Ethiopian Airlines jatuh sehingga menewaskan 157 penumpang dan 8 kru.

Pesawat itu sama dengan Lion Air yang jatuh pada Oktober 2018 dan merenggut 189 nyawa.

Sejauh ini, hanya data penerbangan dan percakapan kokpit yang tersedia dalam dua kotak hitam pesawat yang dapat menyajikan bukti nyata mengenai kemungkinan penyebab kecelakaan, apakah memang masalah teknis, kesalahan pilot, atau kombinasi keduanya.

"Pilot mengalami kesulitan dan ingin kembali ke bandara. Dia sudah diberi izin (untuk balik)," kata CEO Ethiopian Airlines Tweolde GebreMariam.

Pesawat Ethiopian Airlines ET 302 jatuh di kota Bishoftu ketika kondisi cuaca sedang bagus.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved