Terkait Penculikan 1998, Andi Arief: Prabowo Akan Jelaskan 1 Jam Setelah Ditetapkan Pemenang Pilpres

Belakangan beredar di media sosial video Agum Gumelar buka suara soal pemecatan Prabowo Subianto sebagai anggota TNI.

Editor: Amirullah
Capture YouTube
Andi Arief 

Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, hingga berita ini diturunkan video tersebut telah ditonton sebanyak 31 ribu kali.

Agum bercerita saat itu dia menjabat sebagai anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP).

Termasuk mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga menjabat sebagai anggota.

Agum menjelaskan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) ditugaskan untuk memeriksa kasus pelanggaran HAM berat oleh Prabowo.

"Berjalanlah DKP, bekerjalah DKP sebulan lebih memeriksa yang namanya Prabowo Subianto," kata Agum.

Agum kembali menceritakan hasil dari pemeriksaan tersebut Prabowo terbukti melakukan pelanggaran HAM berat.

Baca: Polisi Hentikan Proses Hukum Andi Arief karena tak Ada Barang Bukti Narkoba

Agum yang juga mantan Danjen Kopassus mengaku melakukan pendekatan terhadap mantan anak buahnya yang berada di Tim Mawar yang disebut melakukan penculikan.

Melalui Tim Mawar tersebut Agum mengatakan dirinya mengetahui bagaimana mati dan dibuangnya orang-orang tersebut.

"Di sinilah saya tahu bagaimana matinya orang-orang itu, di mana dibuangnya saya tahu betul," kata Agum.

Hasil pemeriksaan dan temuan tersebut membuat DKP memberikan rekomendasi kepada Panglima TNI.

"Dengan kesalahan terbukti, direkomendasikan agar yang bersangkutan dari dinas militer," tambah Agum.

Tak hanya Andi Arief, pihak Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga juga memberi tanggapan.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani menegaskan, Agum Gumelar bukan bagian dari TKN.

Oleh karena itu, pernyataan Agum yang beredar lewat video soal pemecatan Prabowo Subianto sebagai anggota TNI bukan bagian dari strategi TKN.

"Pak Agum kan tidak merupakan bagian dari TKN. Jadi apa yang disampaikan ke Pak Agum sebagai mantan petinggi ABRI, TNI," ujar Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (12/3/2019), mengutip Kompas.com.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved