Breaking News

Terorisme di Selandia Baru

Penembakan Brutal di Masjid Selandia Baru, Puluhan Tewas Serta 3 WNI Belum Diketahui Nasibnya

Aksi penembakan brutal yang menelan puluhan korban terjadi dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru.

Editor: Fatimah
aljazeera.com/Mark Baker/AP
Staf ambulans membawa seorang pria yang terluka dari luar masjid di Christchurch tengah pada hari Jumat 

SERAMBINEWS.COM - Aksi penembakan brutal yang menelan puluhan korban terjadi dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru.

Dua masjid itu adalah masjid An Noor dan masjid Linwood yang masih berada di daerah Christchurch.

Penembakan terjadi pada Jumat (15/3/2019) siang waktu setempat.

Penembakan ini ini terjadi bertepatan dengan waktu menjelang salat Jumat sehingga saat kejadian berlangsung, masjid dalam keadaan ramai.

Baca: Penembakan di Dua Masjid Selandia Baru, Menlu Sebut Ada Enam WNI berada di Lokasi Peristiwa

Tiba-tiba saja segerombolan orang bersenjata pistol memasuki masjid dan mulai menembak dengan brutal pada para jemaah yang ada di dalamnya.

Bahkan, aksi ini juga sempat disiarkan secara live (langsung) di Facebook.

Seorang saksi mata mengatakan pada AP News bahwa banyak korban tewas dalam penembakan massal tersebut.

Dikutip dari New York Times, setidaknya ada 40 korban jiwa.

Seorang saksi mata yang berhasil selamat mengatakan bahwa penembakan itu berlangsung dengan sangat tiba-tiba.

Baca: SBY Angkat Bicara Terkait Video Agum Gumelar Mempertanyakan Sikapnya Mendukung Prabowo di Pilpres

"Mereka masuk masjid Al Noor, menyerang di tempat jemaah pria lalu menyerang ke tempat jemaah wanita. Aku hanya bisa berharap mereka kehabisan peluru," kata saksi mata yang tak mau disebutkan namanya.

Selain melakukan penembakan, sekelompok orang bersenjata ini juga memasang beberapa bom rakitan di beberapa kendaraan.

Tim kepolisian Christchurch, Selandia Baru mengklaim telah menon-aktifkan bom-bom tersebut.

Berdasarkan laporan dari KBRI Selandia Baru, setidaknya ada 6 WNI (warga negara Indonesia) yang berada di dalam masjid.

Baca: Hasil Drawing Perempat Final Liga Champions Bocor di Medsos, Benarkah Undiah Sudah Dilakukan?

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mendapat informasi tersebut dari Tantowi Yahya, Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru.

"Memang penembakan itu terjadi pada saat umat Islam sedang menjalankan shalat, pada saat penembakan terjadi di masjid tersebut terdapat informasi yang kami kumpulkan," kata Retno di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (15/3/2019).

"Sekali lagi teman-teman, ini adalah informasi awal, jadi mungkin ada pergerakan informasi. Informasi awal mengatakan bahwa terdapat enam warga negara Indoensia (WNI) yang berada di masjid tersebut," tutur Retno dikutip dari Kompas.com.

Baca: Beredar APK Irwandi Dukung Jokowi-Maruf Amin, Lengkap dengan Tanda Tangan dan Meterai

Dari 6 WNI yang berada di dalam masjid, tiga orang sudah menyelamatkan diri dan bisa dihubungi.

Namun, tiga yang lainnya belum bisa dihubungi oleh tim KBRI di Welligton.

"Kami sedang mencari tiga WNI yang lainnya, dapat saya ampaikan di Christcurch ada sekitar 330 WNI, 130 diantaranya adalah pelajar. Begitu mendengar ada insiden penembakan tersebut, KBRI sudah menerjunkan tim protokol konsuler," lanjut Retno.

Baca: Jadi Tersangka Pencabulan Anak Kandung, Caleg di Padang Berinisial AH Jadi DPO Polisi

Dalam insiden ini, tim kepolisian Selandia Baru sudah mengamankan 4 orang terduga pelaku.

3 orang adalah pria dan satu lagi wanita. Namun, kepolisian masih terus mengingatkan agar warga mengamankan diri dalam rumah.

Pemerintah kota juga mengimbau agar warga muslim Christchurch sementara waktu tidak mengunjungi masjid.

Sekolah dan universitas sementara ditutup dan semua siswanya dipulangkan demi keamanan.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Teror di 2 Masjid Selandia Baru saat Salat Jumat, Puluhan Tewas dan 3 WNI Belum Diketahui Nasibnya
Penulis: Yoyok Prima Maulana

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved