Terorisme di Selandia Baru

Wafat Di Pelukan Ayah yang Berpura-Pura Mati, Ini Kisah Bocah 3 Tahun yang Ikut Jadi Korban Teroris

Saat peristiwa, Mucad Ibrahim sedang melakukan Shalat Jumat bersama ayahnya dan kakak laki-lakinya, Abdi Ibrahim.

Editor: Amirullah
Facebook
Mucad Ibrahim, bocah 3 tahun tewas dalam penembakan di Christchurch, Selandia Baru 

Aksi Tarrant menewaskan 49 orang dengan 48 orang dikabarkan dirawat di rumah sakit.

Tujuh di antara korban terluka diperbolehkan untuk pulang.

Kesaksian warga negara Indonesia di tempat kejadian

Sebelumnya, saksi mengungkapkan pelaku berpenampilan kamuflase militer dan membawa senapan otomatis, serta menembaki jemaah ketika Salat Jumat.

Selain 40 orang tewas, PM Selandia Baru Jacinda Ardern menjelaskan serangan itu juga melukai 20 orang lainnya, dan menyebut insiden itu salah satu hari terkelam di negara itu.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya menyebut ada warga Indonesia yang berada di dalam Masjid Al Noor di Christchurch saat terjadinya penembakan tersebut.

"Pak Dubes, ada penembakan saat kami sedang menjalankan salat Jumat," ujar Tantowi Yahya, menirukan perkataan salah seorang mahasiswa Indonesia.

Mahasiswa yang dimaksud bersama dua lainnya sedang berada di masjid saat kejadian penembakan berlangsung.

"Beruntung kami selamat pak Dubes. Diselamatkan, menyelamatkan diri dari rumah penduduk. Kami bertiga selamat. Kami mendapat informasi ada tiga orang Indonesia yang juga salat jumat, tapi belum kami ketahui," ungkap Tantowi Yahya menirukan salah seorang mahasiswa asal Indonesia yang menghubunginya.

Dubes Tantowi Yahya memastikan, kejadian penyerangan juga terjadi di Masjid Lindwood di kota yang sama.

"Ada informasi mengenai seorang warga negara Indonesia bernama Fatimah yang menikah dengan imam masjid Lindwood. Suaminya adalah orang Nigeria, dan alhamdulillah warga kita selamat," ungkap Tantowi saat berbincang dengan Tribunnews.com.

Dubes Tantowi Yahya memastikan di Kota Christchurch, ada 340 warga negara Indonesia tinggal disana.

"Ibu Menlu, langsung meminta saya untuk mengontak satu persatu seluruh orang Indonesia yang tinggal di Selandia Baru. Untuk memastikan keselamtan warga kita," ujarnya.

"Dan sampai saat ini, kami belum berhasil mengontak tiga orang lainnya yang dikabarkan salat Jumat saat kejadian penyerangan di masjid yang dimaksud. Kami masih cari terus informasinya," Dubes Tantowi Yahya memastikan.

Pada tragedi penembakan sadis tersebut, sekelompok orang, masuk ke Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru, dan secara brutal memberondong jamah masjid yang akan melaksanakan ibadah Salat Jumat, Jumat (15/3/2019).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved