Irwandi: Banyak yang Jual Nama Saya
Saat diperiksa sebagai terdakwa kasus suap Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA), Gubernur Aceh nonaktif, Irwandi Yusuf
“Tapi hasil penjualan batu itu tidak tercatat, “ tambah Irwandi. Dalam sidang itu, Irwandi sempat mempertanyakan kenapa ajudan Ahmadi, yakni Muyassir, hanya sebagai saksi.
“Seharusnya Muyassir diperiksa, sebab dia banyak mengarang, soal fee, pernintaan uang untuk meugang dan sebagainya. Jadi, saya heran kenapa dia tidak diperiksa,” tanya Irwandi Yusuf.
Terima THR
Mantan ajudan Gubernur Aceh, Hendri Yuzal mengaku pernah menerima uang tunjangan hari raya (THR) sebesar Rp 20 juta dari Bupati Bener Meriah, Ahmadi. Uang tersebut ditransfer oleh Muyassir, ajudan Ahmadi, ke rekeningnya.
“Menjelang Lebaran, Muyassir mengirimkan 20 juta rupiah. Katanya pemberian dari Bupati Bener Meriah yang dikirimkan ke rekening saya,” kata Hendri Yuzal
Hendri Yuzal memastikan bahwa hanya uang sejumlah itu yang ia terima. “Selain itu tidak ada,” jawab Hendri Yuzal dan menegaskan dirinya tidak pernah minta uang itu.
Menjawab pertanyaan jaksa tentang daftar proyek Bener Meriah dari Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA), Hendri mengakui Muyassir pernah mengirimkan list proyek yang sudah dipublikasikan di media cetak.
“List itu diambil dari pengumuman resmi. Saya lalu menyerahkan list tersebut ke Nizarli, Kepala ULP. Saya katakan ke Nizarli, ini ada titipan dari Bupati Bener Meriah,” kata Hendri Yuzal. Dijawab Nizarli, “Ya, nanti kita lihatlah.”
Jaksa KPK, mengingatkan bahwa dalam BAP Hendri Yuzal menyebutkan, saat berbicara dengan Nizarli, Hendri Yuzal mengatakan, “Bupati Ahmadi sudah bertemu dengan gubernur.”
Tapi pada sidang kemarin Hendri Yuzal membantah pernah mengatakan kalimat, “Bupati sudah bertemu gubernur.”
Dalam sidang itu Hendri Yuzal juga mencabut keterangannya dalam berita acara pemeriksaan (BAP) terkait perintah Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf soal fee proyek.
“Waktu itu saya sampaikan ke penyidik ada yang mau saya koreksi. Tapi penyidik bilang, nanti saja sampaikan di persidangan,” ujar Hendri kepada Jaksa KPK KPK.
Terhadap penyerahan uang dari Muyassir kepada Teuku Saiful Bahri, Hendri Yuzal mengakui dilapori oleh Muyassir bahwa telah menyerahkan uang ke Saiful sebagai uang meugang dan Aceh Marathon.
“Tapi saya tidak menanggapi apa pun,” jawab Hendri Yuzal. Ia memang mengakui bahwa dirinyalah yang memperkenalkan Muyassir kepada Teuku Saiful Bahri atas permintaan Muyassir. “Kami bertemu di Rumah Makan Aceh Spesifik di Banda Aceh. Apa tindak lanjut dari pertemuan itu antara Muyassir dan Saiful Bahri, saya tidak tahu,” jawab Hendri Yuzal.
Video belum bayar
Terdakwa lainnya, Teuku Saiful Bahri mengaku menjalin kerja sama dengan Fanny Steffy Burase, orang dekat Gubernur Irwandi Yusuf. Kerja sama tersebut dalam rang menggelar kegiatan “Expo Pesantren Se-Aceh, Promosi Kopi Gayo, Pesona Sabang, Film Seri Nol Kilometer, dan dua film layar lebar tentang GAM, NKRI, Tsunami dan MoU Helsinki, serta Aceh Marathon Internasional.”
Rencana lainnya adalah membangun “Pusaka Ban Sigom Donya” sebagai lokasi mengenang tsunami Aceh dalam bentuk taman miniatur negara-negara yang membantu Aceh bangkit pascatsunami. Dalam areal tersebut juga dibangun tugu tsunami dan tugu perdamaian GAM-Pemerintah Republik Indonesia.