Getol Kampanye Soal Anti-vaksin, Politisi Italia Ini Justru Terkena Cacar Air
Yakni aturan yang mengharuskan semua anak sekolah mendapatkan vaksinasi terhadap lusinan penyakit yang dapat dicegah, termasuk cacar air.
SERAMBINEWS.COM - Pro kontra vaksin memang tengah menjadi persoalan tersendiri.
Organisasi Kesehatan Dunia bahkan menyebutkan kalau tahun 2019 menjadi tantangan terbesar di dunia kesehatan karena penolakan vaksin.
Padahal melihat fakta yang ada, vaksin terbukti menekan tingkat kematian global hingga 80% hanya dalam waktu 17 tahun terakhir.
Di tengah persoalan ini, ada seorang politisi Italia, Massimiliano Fedriga, yang menentang keras aturan kewajiban vaksin.
Baca: Pangkalan Elpiji di Aceh Utara Terbakar, Polisi Selidiki Penyebabnya
Namun layaknya senjata makan tuan, dia pun harus berurusan dengan kesehatannya sendiri.
Perlu diketahui bahwa setelah berbulan-bulan perdebatan sengit, Italia baru saja menerapkan hukum Lorenzin.
Yakni aturan yang mengharuskan semua anak sekolah mendapatkan vaksinasi terhadap lusinan penyakit yang dapat dicegah, termasuk cacar air.
Tanpa vaksinasi ini, anak-anak di Italia tidak diperbolehkan mengikuti pendidikan pra-sekolah.
Denda besar hampir Rp 8 juta juga akan diberikan kepada orang tua yang tidak memberi vaksin kepada anak-anak mereka.
Fredriga sendiri diketahui menjadi penentang kebijakan kesehatan ini.
Baca: Kisah Taufik, Bocah Penyandang Disabilitas yang Selamatkan Puluhan Wisatawan Pascagempa di Lombok
Dia bahkan menggambarkan kebijakan ini sebagai 'Stalinis.'
Dengan alasan bahwa dia secara pribadi memvaksinasi anak-anaknya, orangtua lain jelas tidak boleh dipaksa untuk melakukan hal yang sama.
Namun, dilansir dari Science Alert, Kamis (21/3), Redriga telah diketahui pulih dari penyakit yang seharusnya dapat dicegah itu.
Massimiliano Fedriga ketahuan menghabiskan total empat hari di rumah sakit karena terkena cacar air.
Aktivis dan pakar medis dengan cepat menunjukkan ironi tersebut.
Seorang ahli mikrobiologi Italia terkemuka, Roberto Burioni, bahkan memberi komentar di Facebook atas kejadian ini.
Baca: Foto Jacinda Ardern Peluk Keluarga Korban Penembakan Ditampilkan di Bangunan Tertinggi di Dubai
Setelah berharap Fedriga pulih dengan cepat dan berterima kasih padanya karena telah memvaksinasi anak-anaknya, Burioni mengeluarkan peringatan keras.
"(Fredriga), seperti banyak orang dewasa lainnya, tidak mendapatkan vaksinasi... jika saja dia divaksinasi maka keadaan kesehatannya akan sempurna," tulis Burioni.
Dia juga menambahkan bahwa satu-satunya cara untuk menghindari tragedi semacam itu adalah dengan vaksinasi.
Itu berlaku kepada kita semua baik orang tua atau muda.
Karena lain kali, mungkin bukan Fedriga yang rugi karena cacar air, tetapi itu bisa menular ke seseorang yang jauh lebih rentan.
Baca: Penerbangan dari Galus ke Medan dan Banda Aceh Sempat Ditutup, Ini Penyebabnya
"Jika dia telah menginfeksi seorang wanita hamil anaknya bisa saja cacat dan harus diaborsi," Burioni memperingatkan.
Walau begitu, setelah terkena cacar air, Fedriga tetap yakin bahwa kebijakan kesehatan itu tidak berguna.
Sementara itu, orang hanya bisa berharap bahwa dia mungkin bisa berubah pikiran karena fungsi baik vaksin.
Artikel ini tayang pada Intisari Online dengan judul : Getol Kampanye Soal Anti-vaksin, Politisi Ini Justru Terkena Cacar Air
