Haba Dinkes Aceh
Penting! 5 Cara Mudah Mencegah Stunting pada Anak, Penuhi Gizi Sejak Hamil hingga Menjaga Kebersihan
Air susu ib (ASI) ternyata berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro.
Penting! 5 Cara Mudah Mencegah Stunting pada Anak, Penuhi Gizi Sejak Hamil hingga Menjaga Kebersihan
SERAMBINEWS.COM - Jumlah penderita stunting di Indonesia terus mengalami peningkatan.
Setidaknya, setiap satu dari tiga anak berisiko mengalami gangguan tersebut.
Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai.
Lalu, bagaimana upaya pencegahan yang harus dilakukan? Berikut 5 cara mencegah stunting pada anak seperti dikutip dari laman Kemenkes:
1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil
Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan.
Lembaga kesehatan Millenium Challenge Account Indonesia menyarankan agar ibu yang sedang mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat nan bergizi maupun suplemen atas anjuran dokter.
Baca: Kasus Langka, Dokter Temukan 38 Benda Logam dan Kartu Sim dalam Tubuh Pasien
Selain itu, perempuan yang sedang menjalani proses kehamilan juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.
2. Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan
Ahli nutrisi dari Universitas Hohenheim, Jerman, Veronika Scherbaum menyatakan air susu ib (ASI) ternyata berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro.
Oleh karena itu, ibu disarankan untuk tetap memberikan ASIX selama enam bulan kepada sang buah hati.
Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu pun dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.
3. Dampingi ASI dengan MPASI sehat
Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI.
Dalam hal ini pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting.
Baca: Gadis Cantik Ini Jadi Lulusan Termuda Fakultas Kedokteran Unisba dengan IPK 3,44, Usianya 18 Tahun
WHO pun merekomendasikan fortifikasi atau penambahan nutrisi ke dalam makanan.
Di sisi lain, sebaiknya ibu berhati-hati saat akan menentukan produk tambahan tersebut. Konsultasikan dulu dengan dokter.
4. Terus memantau tumbuh kembang anak
Tidak sulit mengenali anak yang mengalami stunting.
Dari segi fisik, mereka biasanya mempunyai postur tubuh lebih pendek dibandingkan anak-anak seusianya.
Jadi, penting bagi ibu untuk terus memantau tumbuh kembang mereka, terutama dari tinggi dan berat badan anak.
Baca: Boat Aceh Meledak di Malaysia - Firman Tinggalkan Istri Hamil 7 Bulan dan Seorang Anak Perempuan
Bawa Si Kecil secara berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya.
5. Selalu jaga kebersihan lingkungan
Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor.
Faktor ini pula yang secara tak langsung meningkatkan peluang stunting.
Studi yang dilakukan di Harvard Chan School menyebutkan diare adalah faktor ketiga yang menyebabkan gangguan kesehatan tersebut.
Sementara salah satu pemicu diare datang dari paparan kotoran yang masuk ke dalam tubuh manusia.
Semoga informasi ini membantu para ibu mencegah stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan anak.(*)
Baca: Ibu Harus Tahu, Apa Itu Stunting dan Efeknya? Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya