NASA Akan Bayar Rp263 Juta untuk Orang yang Mau 'Bermalas-malasan' di Tempat Tidur

Dikutip dari Daily Mail pada Rabu (27/3), selama waktu itu, mereka hanya diminta untuk menonton TV saja atau membaca buku.

Editor: Fatimah
ESA
Hal ini dilakukan untuk membantu NASA memahami bagaimana perjalanan ruang angkasa akan memengaruhi para astronot. 

SERAMBINEWS.COM - Banyak orang menginginkan pekerjaan yang 'enak' dengan gaji yang tinggi, namun sepertinya hal itu sulit untuk dicapai.

Namun, kini hal itu bukanlah hal yang mustahil setelah NASA membuka sebuah kesempatan untuk bekerja 'enak' dengan gaji yang tinggi.

Kesempatan ini ditujukan kepada orang-orang yang akan menjadi sukarelawan untuk sebuah eksperimen.

Nantinya, mereka ditawari £ 14.000 (sekitar Rp263 juta) hanya untuk berbaring di tempat tidur selama dua bulan.

Baca: Daftar Kenaikan Gaji TNI/Polri 2019 Mulai dari Prajurit Sampai Jenderal

Baca: DPRA Ajak ‘Duek Pakat’

Dikutip dari Daily Mail pada Rabu (27/3), selama waktu itu, mereka hanya diminta untuk menonton TV saja atau membaca buku.

Hal ini dilakukan untuk membantu NASA memahami bagaimana perjalanan ruang angkasa akan memengaruhi para astronot.

Ini dirancang untuk melihat bagaimana 'gravitasi buatan' memengaruhi tubuh manusia.

Para peserta perlu melakukan segala sesuatu denga berbaring, termasuk untuk urusan toilet.

Baca: VIDEO - Partai Aceh Kampanye Terbuka di Aceh Barat, Dihadiri Para Caleg dan Masyarakat Pendukung

Pakar luar angkasa dari NASA dan ESA akan mempelajarinya sepanjang waktu dalam upaya untuk memahami bagaimana astronot dapat dipengaruhi oleh masa yang berkepanjangan di luar angkasa, dengan otot yang menjadi perhatian utama.

ESA mengklaim bahwa itu adalah bagian dari integral dalam memahami kerusakan yang mungkin disebabkan oleh berat, radiasi kosmik, isolasi dan pembatasan spasial.

Dua lusin (24 orang) sukarelawan akan diminta untuk beristirahat permanen selama 60 hari di Cologne dan semua peserta harus berbicara dalam bahasa Jerman.

Sayangnya, pekerjaan ini dibatasi untuk orang yang berusia antara 24 dan 55 tahun serta dalam kondisi sehat.

Baca: Korban Banjir Bandang di Agara Butuh Dapur Umum

Eksperimen ini diharapkan bisa meniru efek berada di ruang angkasa dan mungkin menyebabkan mati rasa dan pemborosan otot.

Proyek dari dua agensi antariksa itu akan memberi para peserta hiburan yang cukup dan bahan bacaan sebagai ganti waktu mereka.  

Mereka juga merekomendasikan para peserta menggunakan waktu dan kesempatan untuk mendaftar di beberapa kursus online.

Baca: Sekeluarga di Aceh Barat Terjangkit Difteri

"Penggunaan gravitasi buatan mungkin menjadi solusi terbaik untuk perlindungan kesehatan manusia selama durasi lama misi ruang angkasa manusia," Pemimpin ilmuwan Dr Edwin Mulder, dari DLR Institute of Aerospace Medicine, mengatakan kepada The Sun.

Setengah dari peserta akan menjalani perawatan yang mirip dengan ruang 'gravitasi buatan'. 

Mereka akan berputar dalam centrifuge pada 30 putaran per menit dengan harapan itu akan memaksa darah kembali ke ekstremitas mereka.

Baca: Dosen Al-Hilal Penceramah Isra Mikraj di Masjid Raya

Diharapkan hal ini dapat membandingkan dan membedakan penurunan fisik kedua kelompok (berputar dan tidak berputar), sehingga akan memberikan data untuk membantu mengurangi hal ini selama perjalanan ruang angkasa dalam jangka panjang.

Blok waktu tiga bulan perlu dibersihkan untuk mengambil bagian dalam studi ini.

Hal ini dikarenakan periode rehabilitasi dua minggu akan mengikuti tes dan slog 60 hari didahului dengan periode orientasi lima hari.

Artikel ini tayang pada Intisari Online dengan judul : NASA Akan Bayar Rp263 Juta untuk Orang yang Mau 'Bermalas-malasan' di Tempat Tidur, Tertarik?

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved