Haba Dinkes Aceh
Tangani Malnutrisi dan Stunting, Sabang Luncurkan Program Geunaseh, Ibu Menyusui Dapat Rp 150 Ribu
Wali Kota Sabang Nazaruddin S.I.Kom meluncurkan program Gerakan Untuk Anak Sehat (Geunaseh) yang berlangsung di Aula Kantor Wali Kota Sabang,
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Yusmadi
Laporan Muhammad Nasir | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi dan menciptakan generasi yang sehat di Sabang.
Wali Kota Sabang Nazaruddin S.I.Kom meluncurkan program Gerakan Untuk Anak Sehat (Geunaseh) yang berlangsung di Aula Kantor Wali Kota Sabang, Senin (8/4/2019).
Geunaseh Sabang merupakan program Pemko Sabang dalam penanganan kesehatan dan gizi anak. Dalam pelaksanaannya, kegiatan itu didukung oleh Unicef Aceh dan Flower Aceh sebagai mitra pelaksanaan.
"Program ini merupakan wujud nyata dari realisasi janji yang pernah kita sampaikan. Alhamdulillah, gerakan kita mendapat dukungan dari Unicef dan Flower Aceh sebagai mitra pelaksanaan ini," ujar Wali Kota yang akrab disapa Tgk Agam.
Tengku Agam mengatakan intervensi terpadu penanganan malnutrisi dan stunting di Kota Sabang sangat penting.
Permasalahan itu harus ditangani secara terintegrasi agar tidak menyebabkan berbagai masalah lanjutan terkait gizi. Serta berdampak pada ancaman kehilangan generasi sehat di kota Sabang.
"Program ini merupakan salah satu layanan Pemko Sabang untuk penanganan malnutrisi dan stunting, tujuannya meningkatkan cakupan nutrisi dan akses terhadap layanan kesehatan bagi seluruh anak sabang yang berumur di bawah enam tahun,” ujarnya.
Sebagai langkah nyata dari program itu, setiap ibu menyusui di Sabang mendapatkan bantuan yaitu melalui bantuan transfer tunai sebesar Rp 150 ribu per anak per bulan.
Baca: Wali Kota Sabang Ajak Warga Doakan Muslim yang Syahid dalam Aksi Brutal Teroris di Selandia Baru
Baca: Pesona Sabang di ‘Khanduri Laot 2019’
Baca: Berkumpul di Sabang, Panglima Laot Se-Aceh Berdialog Budaya, Bahas Ikan hingga Alat Tangkap
Kata Tengku Agam, program ini sebagai respon cepat terhadap tingginya jumlah kasus malnutrisi dan stunting di Sabang.
Seperti yang diketahui, berdasarkan data aplikasi elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (E-PPGBM), pada tahun 2018 angka stunting balita di Kota Sabang mencapai 540 dari 2.037 balita atau sebesar 26.5%.
Artinya, 1 dari 4 balita di Sabang mengalami stunting. Jumlah ini melampaui batasan yang ditetapkan badan kesehatan dunia (WHO) sebesar 20%.
Tgk Agam juga mengingatkan bahwa terobosan melalui Geunaseh sejalan dengan Visi Pembangunan Kota Sabang yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Sabang tahun 2017-2022.
Dalam RPJM itu, Sabang menempatkan isu pembangunan kesehatan menjadi salah satu misi pembangunan Sabang yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang manusiawi dan berkeadilan.
Perwakilan Unicef Aceh, Julia Hoeffmann memberikan apresiasi terhadap terobosan program yang digawangi oleh Pemko Sabang, dan berharap dapat segera diduplikasi oleh Kabupaten/Kota lainnya di Aceh.