Breaking News

Haba Dinkes Aceh

Muncul Sejak 2012, Ini Total Kasus HIV/AIDS yang Tercatat di Dinkes Kota Subulussalam Selama 7 Tahun

Informasi ini diperoleh Serambinews.com dari Kepala Bidang pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Kota Subulussalam,

Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
India.com
HIV/AIDS 

Laporan Khalidin | Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Kasus penyakit human immunodeficiency virus (HIV) dan cquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) mulai muncul di Kota Subulussalam pada tahun 2012 dengan jumlah pasien tujuh orang dan dua kematian.

Informasi ini diperoleh Serambinews.com dari Kepala Bidang pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Kota Subulussalam Kamis (11/4/2019). 

Menurut Irhamni, dalam kurun waktu tujuh tahun terkuaknya kasua HIV/AIDS di Kota Sada Kata itu namun ada 27 kasus yang tercatat.

Meski diakui tidak semua pasien atau penderita HIV/AIDS merupakan warga Kota Subulussalam namun ada pula dari luar daerah namun berobat ke RSUD Subulussalam.

Seperti kasus tahun 2017 dari delapan kasus HIV/AIDS yang tercatat di Dinkes Subulussalam dua merupakan warga asal Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara.

Rincinnya, kasus HIV/AIDS pertama kali ditemukan di Kota Subulussalam 2012 lalu.

Nah, hingga tahun 2016, tercatat tujuh kasus HIV/AIDS dengan dua kematian yang dilaporkan.

Baca: Penderita HIV/AIDS di Subulussalam Bertambah, Ini Jumlah yang Terdeteksi Saat Ini

Baca: Ini Jumlah Kasus HIV/AIDS yang Ditemukan di Lhokseumawe Pada Tahun Ini

Baca: Cegah Penyebaran HIV, Anggota Parlemen Pria di Tanzania Diminta untuk Sunat

Selanjutnya tahun 2017 tercatat sebanyak  delapan kasus HIV/AIDS, masing-masing lima di Simpang Kiri, satu orang Kecamatan Penanggalan dua dari Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara.

Kemudian tahun 2018 lalu, terdapat sebelas kasus HIV/AIDS masing-masing tujuh di Kecamatan Simpang Kiri, seorang di Longkib namun belakangan dicek ulang negatif.

Dua kasus lainnya di Kecamatan Singkohor dan Gunung Meriah Aceh Singkil serta satu kasus lagi dari Kecamatan Penanggalan.

Kasus terakhir, 2019 ini terdapat satu lagi kasus HIV/AIDS namun bukan merupakan warga Subulussalam melainkan penduduk asal Sumber Mukti, Gunung Meriah Aceh. 

Dari jumlah data yang disebutkan ini menurut Irhamni merupakan hasil pendataan mereka terhadap pasien yang berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam dan RSUZA Banda Aceh.

Semantara pasien-pasien yang kemungkinan berobat ke luar Aceh seperti Medan, Sumatera Utara tidak diketahui datanya. 

Pun demikian warga-warga yang belum berhasil diperiksa atau memeriksakan diri. Pasalnya, menurut Irhamni Dinas Kesehatan tidak dapat memaksa warga untuk diperiksa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved