5 Fakta Kasus Mutilasi Guru Budi, Alasan Asmara Hingga Kebiasaan Pelaku Kerap Dandan Seperti Wanita
Kasus pembunuhan guru honorer di Kediri, Budi Hartanto (28) semakin menemukan titik terang setelah pelakunya berhasil ditangkap pada Kamis (11/4/2019)
Pelaku kemudian mengaku bahwa dia dan temannya yang membuang potongan kepala korban di sungai setelah dieksekusi.
"Katanya tadi bertiga?" tanya polisi.
"Enggak pak. Hanya orang dua. Saya sama Ajiz pak," ujarnya
Baca: Usai Debat Terakhir, Sandiaga Uno dan Nur Asia Langsung Terbang ke Tanah Suci untuk Ibadah Umrah
Baca: Difitnah Usai Bertemu Prabowo, Ustaz Abdul Somad: Menjadi Marah Hanya Karena Berbeda Pilihan
Baca: 511 Mahasiswa dan Masyarakat Aceh di Mesir Sudah Mencoblos di Pemilu 2019
2. Motif Pembunuhan
Kabid Humas Polda Jatim, Kombespol Frans Barung Mangeran mengatakan, motif asmara menjadi pemicu pembunuhan sadis itu.
"Sudah kami duga sejak awal pelaku adalah sangat mengenal korban. Keduanya diduga memiliki hubungan spesial dengan korban. Karena itu kami membaca ada hubungan asmara antara pelaku dan korban," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Jumat (12/4/2019).
Kendati demikian, Frans Barung enggan untuk menjelaskan secara detail kisah asmara antara pelaku dan korban.
Diakui Barung, keduanya merupakan teman dekat di sebuah komunitas.
"Bahkan (korban dan 2 pelaku) pernah memiliki hubungan spesifik dengan orientasi pada komunitas tertentu," terang Barung.
Namun ia membocorkan jika korban sering berganti pasangan.
"Almarhum banyak pacarnya," ungkap Barung.
3. Kronologi Pembunuhan
Barung kemudian menjelaskan kronologi pembunuhan guru honorer itu.
Kepada awak media, Barung menjelaskan, Budi Hartanto dibunuh di sebuah warung kopi yang berada di Jalan Surya, Kediri.
Di warung kopi itu juga, tubuh guru honorer Budi Hartanto dipotong atau dimutilasi lalu dimasukkan ke dalam koper lalu dibuang ke ke pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar, Rabu (3/4/2019) silam.