5 Fakta Kasus Mutilasi Guru Budi, Alasan Asmara Hingga Kebiasaan Pelaku Kerap Dandan Seperti Wanita
Kasus pembunuhan guru honorer di Kediri, Budi Hartanto (28) semakin menemukan titik terang setelah pelakunya berhasil ditangkap pada Kamis (11/4/2019)
"Proses pembunuhan dilakukan di luar kota Blitar dan lokasi tepatnya adalah di sebuah warung kopi," katanya pada awak media, Jumat (12/4/2019).
Warkop tersebut, ungkap Barung, sebelumnya telah direservasi oleh pelaku AP, beberapa hari sebelumnya.
"Warung kopi itu di sewa oleh AS yang kita tangkap di Jakarta tadi, alamatnya Jalan Surya Kabupaten Kediri," ungkapnya.
Baca: Gara-gara Sepelekan Sakit Gigi, Wajah Gadis Bangkok Ini Bengkak, Ternyata Idap Kanker Rahang
Baca: Tabrak Loper Koran dan Mahasiswa Hingga Tewas, 4 Pencuri Sepeda Motor di USU Medan Diamuk Massa
Baca: UAS Unggah Foto Peluk Prabowo: Pilpres Perihatikan Mana Teman Sejati Mana Lawan Berbaju Kawan
4. Pelaku Mutilasi Menjerit Ketakutan di Tengah Malam

Warung nasi goreng yang dikelola Aris Sugianto salah satu tersangka pelaku mutilasi Budi Hartanto SURYA.co.id/Didik Mashudi
Warga di sekitar warung nasi goreng yang dikelola AS, salah satu tersangka pelaku mutilasi Budi Hartanto (28) sempat curiga saat mendengar suara jeritan pelaku pada tengah malam.
AS diketahui membuka bisnis warung nasi goreng dan masakan Malaysia di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Sujilah (65) tetangga sebelah timur warung nasi goreng mengungkapkan, dirinya mengetahui pelaku sempat menjerit -jerit ketakutan pada malam hari.
"Pelaku sempat menjerit-jerit seperti orang ketakutan. Padahal di warungnya juga ada temannya. Dia bilang wedi aku, wedi aku (aku takut- aku takut)," ungkap Sujilah menirukan teriakan pelaku kepada SURYA.co.id, Sabtu (13/4/2019).
Mengetahui ada suara ribut-ribut di warung depan rumahnya, Sujilah sempat mengintip melihat kejadian diluar dari balik kelambu rumahnya.
Sejumlah tetangga lainnya juga ada yang mengintip.
Pelaku juga terlihat sempat berlari dari warungnya ke jalan dengan ekspresi seperti orang yang ketakutan.
Padahal di warungnya juga ada sejumlah temannya.
Keesokan harinya Sujilah sempat menanyakan kejadian yang membuatnya menjerit-jerit ketakutan.
Pertanyaan itu dijawab oleh pelaku yang mengaku pundaknya seperti kejatuhan kayu.