Kisah Pemilu 2014: Caleg Gagal Ingin Jual Ginjal Demi Bayar Utang Kampanye Sebesar Rp420 juta
Chandra Saputra (26), warga Pekalongan, Jawa Tengah, sudah 10 hari berada di Jakarta. Dikejar utang dana kampanye, caleg gagal ini ingin jual ginjal
"Harapan di sana mendapat dua kursi untuk Partai Demokrat malahan hanya mendapat satu kursi. Itu pun sisa suara."
Baca: Momen Sepeda dan Jalan Santai Jadi Sarana Silaturahmi Setelah Pemilu
Sementara kedua orangtuanya, ayahnya pensiunan masinis PT KAI dan ibunya wiraswasta sekaligus penjual sayur, juga sempat memberikan dana kepadanya sebesar Rp180 juta. Uang tersebut digunakan untuk biaya kampanye.
Lantaran kalah dari lawannya yang sama partainya, Chandra sudah mulai kehilangan akal. Banyak orang menyambangi kediamannya untuk menagih utang.
Chandra pun mencari cara untuk menutupi utang dana kampanye. Ia pun melakukan sistem tambal sulam, meminjam dari sana-sini untuk menutupi utang tersebut.
Baca: Tak Ada Pemilihan DPRK di Rutan Idi, Ini Alasan KIP Aceh Timur
"Saya saat ini berurusan dengan rentenir dan juga utang dengan saudara dan teman. Ditotal yang belum terbayar Rp420 juta. Minggu ini pun sudah jatuh tempo, tepatnya tanggal 9 Mei 2014," jelasnya.
Chandra, caleg gagal ingin menjual ginjalnya seharga Rp420 juta, senilai dengan total utangnya. "Saya realistis, harga ginjal sesuai dengan nominal utang senilai Rp 420 juta," katanya. (kompas.com)
Artikel ini tayang pada Intisari Online dengan jduul : Kisah Pemilu 2014: Caleg Gagal Ingin Jual Ginjal Demi Bayar Utang Kampanye Rp420 juta