Pemilu 2019
Ketua PPS dan Anggota KPPS di Manado Meninggal, Diduga karena Kelelahan dan tak Tidur Berhari-hari
Kabar meninggalnya para pahlawan demokrasi di Bumi Nyiur Melambai menjadi topik pembicaraan di dunia maya maupun dunia nyata.
Assa kala itu terlihat sehat.
"Ia saya buatkan nutrisari," kata dia.
Esoknya Assa mulai terlihat sakit. Itu ia beberkan ke polisi.
"Diajak ke PPK dirinya katakan mau tidur dulu, sorenya ia menelepon kepada salah satu guru untuk melihatnya karena ia menelepon sang istri tapi tidak aktif, ia lantas dibawa ke rumah sakit," kata dia.
Baca: Tak Ada Desk Pemilu di Simeulue, Warga Kesulitan Akses Data Perolehan Suara Pileg
Baca: Sepmor Tabrak Median Jalan, Seorang Wanita Meninggal dan Satu Korban Lainnya Patah Tangan
Dari informasi yang ia dengar, Assa mengalami stroke dikarenakan kolesterol naik dan kelelahan. Ia mengaku kehilangan.
"Orang ini sangat baik hati, ia membantu saya pindah dari Bolsel," kata dia.
Seorang polisi yang mendampingi Assa, sebut dia, juga merasa berduka.
"Ia sampai meneteskan airmata, ia mengaku baru kenal tapi tak akan lupa kebaikan Mner," kata dia.
Ia bercerita polisi tersebut mengaku sudah beroleh tanda-tanda kematian.
"Dia katakan sedap sekali kalu torang mo sama-sama trus, mar kita so nyanda stou," kata dia.
Sedangkan anggota KPPS yang meninggal lainnya yakni Said Hasan, warga Kelurahan Komo Luar.
Said Hasan, anggota KPPS TPS 3 Kelurahan Komo Luar, Kota Manado meninggal saat akan naik kapal menuju Sangihe.
"Kata saksi dia terjatuh saat menaiki tangga kapal," kata Nizar Hasan, anak Said pada Minggu (21/04/2019) malam.
Nizar Hasan menduga sang ayah kelelahan setelah menjalankan tugas di pemilu 2019. Setiba dari Bogor, Ayahnya langsung menjalankan tugas sebagai ketua KPPS.
"Selama itu ia sangat sibuk," kata dia.