Terungkap Identitas Kakak Beradik Pelaku Ledakan Bom Sri Lanka, Anak dari Pedagang Kaya Raya

Identitas dua bersaudara yang menjadi pelaku ledakan bom di Sri Lanka pada Minggu Paskah (21/4/2019) dilaporkan telah terungkap.

Editor: Faisal Zamzami
Foto/Newshub
Pria membawa ransel terekam CCTV sesaat sebelum terjadi ledakan di Gereja St Sebastian, Negombo, Sri Lanka. 

SERAMBINEWS.COM, SCOLOMBO — Identitas dua bersaudara yang menjadi pelaku ledakan bom di Sri Lanka pada Minggu Paskah (21/4/2019) dilaporkan telah terungkap.

Dirilis oleh news.com.au dan Sydney Morning Herald Kamis (25/4/2019), kakak beradik itu diidentifikasi bernama Inshaf Ahmed Ibrahim dan Ilham Ahmed Ibrahim.

Si kakak Inshaf diyakini merupakan otak dari keluarga itu.

Pria 33 tahun itu meledakkan diri ketika mengantre sarapan di restoran lantai tiga Hotel Grand Cinnamon.

Sementara adiknya mengaktifkan bom bunuh diri yang dibawanya di tas di Hotel Shangri-La di waktu yang hampir bersamaan.

Serangan mereka berdua dilaporkan menewaskan 41 warga asing.

Kakak beradik itu dilaporkan merupakan keluarga kaya di ibu kota Colombo.

Sang ayah, Mohamed Ibrahim, merupakan pengusaha rempah-rempah yang mengklaim sebagai eksportir terbesar Sri Lanka sejak 2006.

Tetangga sekitar mengungkapkan, keluarga Ibrahim telah tinggal di sana selama bertahun-tahun.

Adapun Ibrahim ditangkap setelah polisi menyerbu rumahnya.

Dokumen menunjukkan Inshaf bertindak sebagai direktur ekspor perusahaan rempah-rempah ayahnya.

Selain itu, dia merupakan pemilik sebuah pabrik tembaga.

Pada 2016 terdapat gambar dia menerima penghargaan Presidential Export Award bersama ayahnya dalam sebuah upacara yang diadakan di ibu kota Colombo.

Tetangga mengatakan Inshaf menikah dengan seorang putri pedagang perhiasan yang kaya.

Dia mengendarai mobil mewah dan mengenakan pakaian ala Barat.

S
Inshaf Ahmed Ibrahim (kanan) ketika menerima penghargaan Presidential Export Award di Colombo pada 2016. Inshaf merupakan salah satu pelaku ledakan bom Sri Lanka yang menewaskan 359 orang pada Minggu (21/4/2019).(Daily News via The Telegraph)

Adapun Ilham dikatakan lebih mandiri, canggung, dan religius.

"Mereka kelihatannya seperti keluarga yang baik," kata Fathima Fazla, salah satu tetangga, kepada Reuters.

Fathima menuturkan Ibrahim, meski saudagar yang kaya, merupakan sosok yang dermawan dan begitu dihormati oleh warga yang mengenalnya.

"Dia menjadi terkenal di area ini karena membantu warga miskin dengan uang dan makanan. Saya tak bisa membayangkan anak-anaknya bakal melakukan hal itu," katanya.

Inshaf dan Ilham merupakan dua dari sembilan pelaku ledakan bom di delapan tempat, antara lain tiga gereja dan tiga hotel, yang menewaskan 359 orang.

Pemerintah menyalahkan kelompok ekstremis lokal National Thawheeth Jamaath (NTJ) sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Otoritas keamanan kini menyelidiki apakah NTJ mendapat bantuan dari kelompok ekstremis lain setelah Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab.

Baca: Faul Tampil Malam Ini, Nonton Bareng Top 6 Liga Dangdut Indonesia Digelar di GOR Bener Meriah

Baca: RAPI Asel Gelar Muswil, Sekda Minta RAPI Selalu Siap Bantu Pemkab dan Masyarakat

Pelaku Sempat Gugup Sebelum Melakukan Aksinya

Salah satu pelaku ledakan bom yang menghantam Sri Lanka pada Minggu Paskah (21/4/2019) sempat gugup sebelum memutuskan untuk meledakkan diri.

Dalam rekaman kamera CCTV yang diambil di Hotel Grand Cinnamon, pelaku sempat gelisah dan berjalan mondar mandir sebelum memutuskan melakukan aksinya.

Diwartakan Sydney Morning Herald Kamis (25/4/2019), pelaku bom bunuh diri yang beraksi di Grand Cinnamon diidentifikasi bernama Inshaf Ahmed Ibrahim.

Berdasarkan dokumen, Inshaf merupakan direktur ekspor sebuah perusahaan rempah-rempah milik ayahnya, Mohamed Ibrahim, serta menjadi pemilik pabrik tembaga.

Tetangga mengatakan dia menikah dengan putri keluarga perhiasan yang kaya.

Dia mengendarai mobil mewah dan mengenakan pakaian bagus ala Barat.

Sumber dari perusahaan rempah-rempah mengungkapkan, Inshaf adalah pribadi yang "normal" hingga tiga tahun lalu dia dipengaruhi oleh adiknya, Ilham Ibrahim.

Ilham merupakan salah satu pelaku bom bunuh diri yang melakukan aksinya di Hotel Shangri-La.

Dia disebut sudah ikut kegiatan yang diadakan National Thawheeth Jamaath (NJT).

NJT merupakan kelompok ekstremis lokal yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di delapan tempat di Sri Lanka yang menewaskan 359 orang.

Sumber itu mengungkapkan sejak berada dalam pengaruh adiknya, Inshaf menjadi radikal dan mulai mempertanyakan para pekerjanya tentang cara berpakaian mereka.

"Baru-baru ini dia menjadi sangat dekat dengan Ilham dan menjadi sangat religius," ucap si sumber.

"Begitu dia intens dengan adiknya, dia berubah," lanjutnya.

Ilham disebut-sebut pernah menjadi direktur di perusahaan ayahnya.

Namun, setelah itu dia memutuskan tinggal di rumah.

"Ilham adalah orang yang mencuci otak Inshaf," tutur sumber.

Saat kejadian, Inshaf dilaporkan memberi tahu istrinya bahwa dia ada keperluan bisnis di Zambia pada Jumat (19/4/2019), dan dia juga berkata kepada si istri supaya "kuat".

Aksi yang dilakukan Inshaf begitu mengejutkan para pekerjanya.

"Tidak seperti bos lain, dia sangat baik. Saya senang bisa bekerja dengannya," kata Sarowar kepada Reuters.

S
S ()

Baca: Harga Bawang Putih di Pasar Sigli Capai Rp 50.000 Per Kilogram

Baca: Dua Atlet Wushu Aceh Ikut Turnamen Kungfu Heroes di Malaysia 

Baca: RAPI Asel Gelar Muswil, Sekda Minta RAPI Selalu Siap Bantu Pemkab dan Masyarakat

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Identitas Kakak Beradik Kaya, Pelaku Ledakan Bom Sri Lanka, Terungkap"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved