Presiden KSPI Bertemu Jokowi di Istana, Ini Penjelasan Said Iqbal

Iqbal menegaskan, pertemuannya dengan Jokowi tersebut tak berhubungan dengan pilpres.

Editor: Faisal Zamzami
Biro pers setpres
Presiden Joko Widodo mengundang pimpinan kelompok buruh ke Istana Bogor, Jumat (26/4/2019). (Biro pers setpres) 

Ia meminta formula itu diganti dengan survei pasar yang kemudian dirundingkan dalam dewan pengupahan.

Selain itu, Iqbal menuntut revisi itu agar memberlakukan upah minimum sektoral secara menyeluruh dan menindak tegas perusahaan yang tidak membayar upah minimum.

"Tentu saja, pertemuan ini bukan akhir. Sebab jika apa yang disampaikan tidak sesuai dengan kenyataan, aksi-aksi akan terus dilakukan," kata dia.

Iqbal mengatakan, aksi yang terdekat akan digelar pada hari buruh atau may day pada 1 Mei mendatang. KSPI akan menggelar aksi bertema 'kesejahteraan buruh dan demokrasi jujur adil'.

"Ratusan ribu buruh akan mengepung Istana. Itu artinya, gerakan buruh masih tetap dan mengkritisi kekuasaan," kata dia.

Dinilai Jadi Pendidikan Politik bagi Masyarakat

Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan sejumlah pimpinan organisasi buruh di Tanah Air, Jumat (26/4/2019) pagi, menarik perhatian publik.

Sebab, terdapat sosok Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal ikut dalam pertemuan itu.

Said adalah pendukung calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam Pemilu 2019.

Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), Andi Ghani Nena Wea mengatakan, pertemuan Said dengan Jokowi sebenarnya menjadi salah satu pendidikan politik yang baik bagi masyarakat.

Pesannya adalah, berbeda pandangan politik bukan berarti bermusuhan secara personal.

"Pertemuan Said Iqbal dengan Pak Jokowi ini merupakan pesan bagi masyarakat di Tanah Air bahwa situasi kondusif di tengah panasnya situasi politik di Indonesia," ujar Andi, usai pertemuan yang dilangsungkan di Istana Kepresidenan Bogor itu.

Said dan Jokowi, lanjut Andi, sama-sama menunjukkan kedewasaan serta kematangan di dalam berpolitik secara khusus dan bernegara secara umum.

Hubungan Andi dengan Said meski juga berbeda pandangan politik pun tetap baik-baik saja.

"Saat Pilpres, dari 2014 sampai 2019, saya bersama Bung Mudhofir mendukung penuh Pak Jokowi. Sementara Bung Said Iqbal mendukung Pak Prabowo. Tapi, kami tetap berjuang bersama-sama demi kesejahteraan buruh Indonesia dan menanggalkan kepentingan politik," ujar Andi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved