Mengenal Masako, Permaisuri Kaisar Jepang Naruhito, yang Punya Prinsip 'Makin Berisi Makin Merunduk'

Konon soal ini pula salah satu yang jadi penyebab sempat ditolaknya Masako sebagai calon pendamping Pangeran Naruhito.

Editor: Fatimah
japantimes
Putri Masako dan Pangeran Naruhito. 

Di bawah karangan ada lagi ilustrasi tambahan berupa gambar hati dengan teks, "Sulit jadi gadis dengan banyak penggemar." Lalu ada guntingan gambar pesawat telepon yang ditempelkan di situ dengan tulisan, "Ring! Ring!"

Agaknya sejak kecil Masako sudah biasa dikerubuti penggemar. Gambar telepon itu bisa berarti ia banyak menerima telepon dari penggemar, atau kawan-kawan yang meminta nasihat.

Keduanya menambahkan citra yang baik belaka pada wanita yang kini sedang top-topnya di Negeri Sakura itu.

Baca: FOTO-FOTO : Hari Pertama, Ini Harga Daging Meugang di Banda Aceh

Untuk gadis Jepang, ia cukup jangkung: 164 cm, lebih tinggi 1 cm dari tunangannya. Di SMTP, ia paling senang mata pelajaran ilmu bumi dan tulisan kuno. Sejak SMTP pula ia aktif sebagai pemain sofbol, bahkan pernah ikut kejuaraan.

Ketika baru menyelesaikan kelas 1 SMTA, keluarganya pindah ke AS, karena ayahnya diundang mengajar di Universitas Harvard, Boston.  Maka ia menyelesaikan SMTAnya di Belmont Highschool, Boston. Toh di sana ia termasuk 8 besar.

Dengan latar belakang demikian, wajar saja bila ia dengan mulus masuk ke universitas bergengsi Harvard.

Bahkan sebenarnya ia diterima di banyak universitas terkenal di pantai timur AS. Di jurusan ekonomi, dengan minat khusus ekonomi internasional, ia sering belajar sampai larut malam.

Baca: Hasil Pleno KIP Bener Meriah, Ini 10 Parpol yang Memiliki Suara Terbanyak DPRA

Tak cuma karena mempelajari kuliah utamanya, tapi karena ia juga belajar bahasa Jerman dan Prancis. Begitulah ia kini terkenal menguasai 3 bahasa asing, termasuk Inggris.

Mungkin karena latar belakangnya yang cukup kosmopolitan, makanan/minuman kegemaran Owa tak cuma yang khas Jepang, seperti teh dan lobak dengan taoco.

Lasagna yang khas Italia, mouse yoghurt, ayam masak wiski Port salad, dan kerang termasuk dalam jajaran makanan kedoyanannya. Anggur pun ia suka, tapi sedikit.

Filsafat padi

Selama menjadi mahasiswi, ia aktif dalam kegiatan Nihon Bunka Kurabu, atau Klub Kebudayaan Jepang. Entah  apakah di sana ia jadi menyukai tradisi upacara minum teh aliran Urasenke.

Baca: Lapak Jualan Makanan Berbuka Puasa di Pasar Inpres Takengon Gratis Selama Ramadhan

Yang jelas, ketajaman daya pikirnya sudah nampak dari hobinya, membaca buku filsafat, atau  dari film kegemarannya, Dr.Zhivago dan Kramer vs Kramer.  

Begitu berita pertunangannya dengan Putra Mahkota Naruhito tersebar ke seluruh dunia, datang pula ucapan selamat dari mana-mana, termasuk surat dari Prof. Heffrey D. Sachc,  pembimbingnya di Universitas Harvard yarig dimuat Mainichi Shimbun, antara lain,

"Kami belum lupa akan pendapat-pendapat Anda yang cemerlang. Bekas kawan-kawan sekelas juga masih ingat  kebaikan dan keramahan Anda ketika masih sekelompok dengan mereka dalam penulisan tesis di ruang komputer .....Waktu itu pun kami sudah menduga Anda pribadi, juga keluarga  Anda tentunya, akan melakukan  sesuatu yang membuat Jepang bangga. Maka kami tak terkejut, ketika mendengar berita baik ini."

Baca: Langgar UU Pemilu, Seekor Anjing Peliharaan di India Ditahan

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved