5 Fakta Penenggelaman 13 Kapal Vietnam, Dipimpin Langsung Menteri Susi dan Tolak Lelang Kapal

Menurutnya, kapal para pencuri ikan itu dimusnahkan agar tak lagi digunakan lagi untuk menjarah ikan-ikan di lautan Indonesia.

Editor: Faisal Zamzami
ANTARA FOTO/JESSICA HELENA WUYSA
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kanan) didampingi Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Wuspo Lukito (kedua kanan), Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji (ketiga kanan) dan Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono (keempat kanan) berada di depan sejumlah kapal nelayan Vietnam saat penenggelaman di Pulau Datuk, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Sabtu (4/5/2019). Kementerian Kelautan dan Perikanan menenggelamkan 13 dari 51 kapal nelayan asing asal Vietnam yang ditangkap karena mencuri ikan di Perairan Indonesia. (ANTARA FOTO/JESSICA HELENA WUYSA) 

Sekilas terlihat proses penenggelaman dilakukan dengan memenuhi badan kapal dengan air yang disemprot dari kapal lainnya.

Setelah itu, Susi menjelaskan, sebetulnya ada 51 kapal yang siap ditenggelamkan, namun penenggelamannya akan dilakukan bertahap dalam satu bulan ini.

"Dalam satu bulan ini, ada 51 kapal asing yang akan kami tenggelamkan secara bertahap," kata Susi di Dermaga Stasiun PSDKP Pontianak, Sabtu (4/5/2019) sore.

Kehadirannya dalam prosesi tersebut untuk memastikan kapal tersebut benar-benar ditenggelamkan.

 "Kami pernah menemukan kapal yang pernah ditangkap itu ditangkap lagi," ucapnya.

Selain itu, dia juga ingin bertemu para penegak hukum di Kalbar dan memastikan perkara ini dtangani dengan baik.

"Saat ini masih ada 90 kapal asing yang belum inkrah. Ada yang dalam proses banding, ada yang kasasi," ujarnya.

Dia berharap, putusan ke-90 kapal itu nantinya dimenangkan negara, agar dapat segera ditenggelamkan.

Selain jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan, penenggelaman kapal itu juga diikuti Gubernur Kalbar Sutarmidji, Kajati Kalbar Baginda Polin Lumban Gaol, Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono, dan Wakasal Laksamana Madya Wuspo Lukito.

 5. Neraca perdagangan ikan perikanan Indonesia meningkat tajam

Menteri Susi mengklaim, penenggelaman kapal nelayan asing memberikan dampak positif pada sektor kelautan dan perikanan Indonesia.

"Saat ini neraca dagang perikanan Indonesia menjadi nomor satu di Asia Tenggara. Prestasi lainnya juga ditorehkan Indonesia sebagai negara penyuplai ekspor tuna terbesar di dunia," kata Susi, di Pulau Datuk, Mempawah, Kalimantan Barat, Sabtu (4/5/2019).

Peningkatan neraca dagang perikanan tak terlepas dari produksi perikanan yang juga terus mengalami peningkatan.

Dalam keterangan tertulisnya, Susi menyebut, triwulan III 2015 produksi perikanan sebanyak 5.363.274 ton, mengalami kenaikan 5,24 persen menjadi 5.664.326 ton pada 2016.(*)

Baca: Ramadhan Tiba, Jangan Terkejut, Tapi Persiapkan Diri Secara Matang

Baca: Ibu Hamil dan Bayi 14 Bulan Jadi Korban Meninggal Serangan Udara Israel, Sepakati Gencatan Senjata

Baca: KIP Subulussalam Tuntaskan Pleno Hasil Pemilu

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Penenggelaman 13 Kapal Vietnam, Didukung Warganet hingga Menteri Susi Tolak Lelang Kapal"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved