BBPOM Temukan Makanan Berboraks

Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Aceh menemukan mi kuning yang diduga mengandung bahan

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA
Sekda Aceh Tamang, Basyaruddin dan Kasi Inspeksi BBPOM di Bamda Aceh Suryani Fauzi SKM MSi bersama Kasatpol PP dan Kadis Kesehatan Aceh Tamiang memperlihatkan sampel makanan yang mengandung boraks 

“Setelah kita lakukan pemeriksaan makanan dan jajanan berbuka, dari 31 sampel yang kita periksa ditemukan ada dua jenis kerupuk tempe yang positif mengandung boraks,” ungkap Kepala Bidang Pemeriksaan BBPOM Aceh, Nurlinda.

Ia jelaskan bahwa pihaknya melakukan pemeriksaan beberapa sampel makanan tersebut dengan menggunakan rapid test kit. Itu karena, alat tersebut dapat langsung mendeteksi jika makanan atau minuman yang diperiksa mengandung bahan yang bebahaya.

Dengan menggunakan rapid test kit maka langsung bisa terdeteksi makanan yang mengandung bahan berbaya seperti boraks, formalin, rodamin B dan metanin yellow. “Tapi semua itu masih praduga karena hasil paling akurat adalah dengan mengujikan di lab BBPOM di Banda Aceh,” tandasnya.

Nurlinda menambahkan bahwa pihaknya bersama lintas sektor di Aceh Jaya akan segera menindaklanjuti kerupuk tempe yang diduga mengandung boraks tersebut. “Sampling yang kita ambil sendiri ada beberapa jenis, meliputi mi, tahu, dan beberapa makanan berwarna lainnya,” tadasnya.

Sementara itu, BBPOM Aceh tidak menemukan adanya bahan berbahaya yang terkandung di dalam makanan berbuka puasa kategori takjil yang dijual di seputaran Kota Calang, Aceh Jaya.

Menurutnya, selain dugaan makanan jenis kerupuk tempe yang mengandung boraks, pihaknya tidak menemukan bahan berbahaya dalam penganan berbuka yang dijual.

“Selain dari kerupuk tempe yang mengandung boraks kita tidak temukan adanya bahan berbahaya, dan kita asumsikan masih aman untuk dikonsumsi,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Aceh Jaya, Teuku Irfan TB yang ikut serta dalam pemeriksaan makanan ini mengucapkan terima kasih kepada BBPOM Aceh yang sudah melakukan pemeriksaan makanan berbuka puasa di kabupaten yang ia pimpin.

“Kita juga bersyukur karena sejumlah makanan berbuka yang dijual masyarakat di Aceh Jaya tidak mengandung bahan berbahaya atau masih negatif dari bahan berbahaya,” jelasnya.

Terkait adanya kerupuk tempe yang mengandung boraks, ia minta kepada pemilik toko kelontong untuk tidak lagi menjualnya. “Ini akan ditelusuri oleh BBPOM dan dinas kesehatan, apakah produk tersebut didatangkan dari luar atau memang produksi Aceh Jaya,” tandasnya. (zb/c52)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved