Beredar Foto Sejumlah Dokter Pegang Spanduk #SaveDokterAniHanisibuan, Begini Jawaban Ketua IDI Aceh
Bukan hanya satu foto, tapi ada dua foto dengan spanduk yang sama, tapi berbeda gaya dan latar belakang.
Penulis: Eddy Fitriadi | Editor: Zaenal
Beredar Foto Sejumlah Dokter Pegang Spanduk #SaveDokterAniHanisibuan, Begini Jawaban Ketua IDI Aceh
Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sebuah foto yang memperlihatkan sejumlah dokter memegang spanduk #SaveDokterAniHanisibuan, dengan latar belakang Masjid Al-Makmur, Banda Aceh, mendadak viral di dunia maya.
Betapa tidak, foto tanpa keterangan itu seolah menggambarkan dukungan para dokter Aceh di bawah naungan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh terhadap Spesialis Saraf, Robiah Khairani Hasibuan atau Ani Hasibuan.
Dokter Ani berurusan dengan polisi akibat menyampaikan pendapatnya, tentang banyaknya petugas KPPS yang meninggal dunia pada Pemilu 2019.
Pantauan Serambinews.com, foto para dokter memegang spanduk #SaveDokterAniHanisibuan, dengan latar belakang Masjid Al-Makmur, Banda Aceh, juga diposting oleh Beni Satria di Facebook.
Bukan hanya satu foto, tapi ada dua foto dengan spanduk yang sama, tapi berbeda gaya dan latar belakang.
Satu foto lainnya dengan latar belakang deretan ruko yang salah satunya merupakan Kantor IDI Wilayah Aceh.
“Aksi Bela Dokter
#saveDokterAniHasibuan
IKATAN DOKTER INDONESIA WILAYAH ACEH”
Begitu teks yang menyertai postingan kedua foto yang diposting pada Jumat (17/5/2019) pukul 17.05 ini.
Baca: Hari Ini, Polda Metro Jaya Periksa Dokter Ani Hasibuan Terkait Kasus Ujaran Kebencian
Baca: Analisis dr Norman Zainal soal Banyaknya Anggota KPPS Meninggal dan Permintaan Visum dari Prabowo
Hingga Sabtu sore, postingan Beni Satria ini sudah 6,7 ribu kali dibagikan.
Rata-rata netizen mendoakan kebaikan dan keselamatan untuk dokter Ani Hasibuan.
Tanggapan Ketua IDI Wilayah Aceh
Ketua IDI Wilayah Aceh, Dr dr Safrizal Rahman MKes SpOT yang dikonfirmasi Serambinews.com, Sabtu (18/5/2019) sore, mengakui bahwa 'Aksi Bela Dokter' itu benar adanya dan dikoordinir oleh dirinya sendiri.
Peristiwa itu berlangsung Jumat (17/5/2019) di dekat Masjid Al-Makmur Lampriek, atau di depan Kantor IDI Wilayah Aceh.
"Saya langsung yang pimpin. Kita hanya mau (pemeriksaan Ani) dilakukan sebagaimana mestinya. Baik dari pihak pemeriksa maupun organisasi IDI untuk ikut mendampingi dan menudukkan persoalan sebagaimana mestinya. Hanya itu," ucap Safrizal.
Ahli bedah tulang ini menegaskan, aksi bela dokter tersebut murni dilakukan sebagai bentuk solidaritas sejawat dokter.
Di samping IDI sebagai organisasi profesi sudah seyogyanya membela para anggotanya.
"Kita tidak bicara terhadap afiliasi politiknya, hanya saja gejolak yg beredar kemana-mana pasti akan membuat yang bersangkutan tertekan hebat. Makanya IDI Aceh ingin dokter Ani aman dari semua tekanan di atas," jelas dia.
Sebagaimana diketahui, Ani Hasibuan dipanggil polisi atas laporan masyarakat terkait sebuah artikel bertajuk 'dr Ani Hasibuan SpS: Pembantaian Pemilu, Gugurnya 573 KPPS Ditemukan Senyawa Kimia Pemusnah Massal'.(*)
Baca: Sempat Pingsan di Rumah, Ketua KPPS Bukitrata Meninggal di RSUZA
Baca: Meski Kalah dalam Penghitungan KPU, Mahfud Sebut Prabowo-Sandi Ada Kemungkinan Menangi Pilpres 2019