Ini Penjelasan Polisi Tentang Isu Santri Blokade Jembatan Suramadu Jawa Timur pada 22 Mei
Polres Bangkalan mencegat kendaraan yang diduga akan melakukan aksi unjuk rasa ke Jakarta pada 22 Mei 2019
Sementara itu, 55 santri dari salah satu pondok pesantren di Desa Lenteng, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, yang diamankan oleh Polda Jawa Timur.
Karena diduga membawa empat benda mirip bom molotov di dalam bus yang ditumpangi mereka, sudah dipulangkan ke Pamekasan.
Mereka dipulangkan pada Selasa dini hari sekitar pukul 02.20 WIB.
Tiga bus mini yang ditumpangi mereka dikawal sampai keluar jembatan Suramadu menggunakan mobil Patwal Polda Jawa Timur.
Baca: 108 Purnawirawan TNI/Polri Tolak Hasil Pemilu, Nyatakan Ikut Aksi 22 Mei
Abdurrahem, kerabat salah satu santri yang menjemput kepulangan para santri ke Polda Jawa Timur mengatakan, selama di Polda Jawa Timur, para santri dimintai keterangan.
Pemeriksaan berlangsung mulai siang sampai masuk waktu sahur.
Selama pemeriksaan, para santri mendapat pelayanan yang baik dari Polda Jawa Timur.
"Para santri diberi makanan untuk berbuka dan sahur di Polda Jawa Timur. Saya bersyukur karena para santri sudah bisa pulang setelah mendapat pembekalan tadi malam," terang Abdurrahem.(*)
Baca: Amankan Aksi 22 Mei di Jakarta, Pasukan Kopassus Siap Turun Tangan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Isu Santri Blokade Suramadu pada 22 Mei, Ini Penjelasan Polisi