Ini Penjelasan Polisi Tentang Isu Santri Blokade Jembatan Suramadu Jawa Timur pada 22 Mei 

Polres Bangkalan mencegat kendaraan yang diduga akan melakukan aksi unjuk rasa ke Jakarta pada 22 Mei 2019

Editor: Muhammad Hadi
(ANTARA FOTO/DIDIK SUHARTONO)
Polisi menghentikan bus untuk diperiksa di akses keluar Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (19/5/2019) dini hari. Kegiatan penyekatan dan razia yang dilakukan Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dibantu oleh personel TNI itu untuk mengantisipasi adanya pergerakan massa ke Jakarta terkait pengumuman hasil pemilihan presiden pada Rabu, 22 Mei 2019 di KPU.(ANTARA FOTO/DIDIK SUHARTONO) 

Sementara itu, 55 santri dari salah satu pondok pesantren di Desa Lenteng, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, yang diamankan oleh Polda Jawa Timur.

Karena diduga membawa empat benda mirip bom molotov di dalam bus yang ditumpangi mereka, sudah dipulangkan ke Pamekasan.

Mereka dipulangkan pada Selasa dini hari sekitar pukul 02.20 WIB.

Tiga bus mini yang ditumpangi mereka dikawal sampai keluar jembatan Suramadu menggunakan mobil Patwal Polda Jawa Timur.

Baca: 108 Purnawirawan TNI/Polri Tolak Hasil Pemilu, Nyatakan Ikut Aksi 22 Mei

Abdurrahem, kerabat salah satu santri yang menjemput kepulangan para santri ke Polda Jawa Timur mengatakan, selama di Polda Jawa Timur, para santri dimintai keterangan.

Pemeriksaan berlangsung mulai siang sampai masuk waktu sahur.

Selama pemeriksaan, para santri mendapat pelayanan yang baik dari Polda Jawa Timur.

"Para santri diberi makanan untuk berbuka dan sahur di Polda Jawa Timur. Saya bersyukur karena para santri sudah bisa pulang setelah mendapat pembekalan tadi malam," terang Abdurrahem.(*)

Baca: Amankan Aksi 22 Mei di Jakarta, Pasukan Kopassus Siap Turun Tangan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Isu Santri Blokade Suramadu pada 22 Mei, Ini Penjelasan Polisi

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved